Skip to content
  • Why Indonesia
  • Project Opportunities
    • Infrastructure
    • Energy
    • Special Economic Zone
    • Healthcare
    • Tourism
    • Industrial Estates
  • Services
    • Service
    • Our team
    • Letter of Reference
  • Procedure
    • Setting Up Company​
    • Taxation
    • Incentives
    • Foreign Company Representative Office
    • Legal Overview
  • Contact Us
  • Why Indonesia
  • Project Opportunities
    • Infrastructure
    • Energy
    • Special Economic Zone
    • Healthcare
    • Tourism
    • Industrial Estates
  • Services
    • Service
    • Our team
    • Letter of Reference
  • Procedure
    • Setting Up Company​
    • Taxation
    • Incentives
    • Foreign Company Representative Office
    • Legal Overview
  • Contact Us
Instagram Linkedin

Menteri Investasi Optimis Target Investasi Tercapai

Menteri Investasi Rosan Roeslani meyakini target investasi tahun ini bisa tercapai. Rosan mengatakan, realisasi investasi telah mencapai 50%. Pihaknya juga mencatat, sejumlah rencana investasi telah masuk dalam daftar antrean “Ya memang kan untuk mencapai investasi kan saya disampaikan 50,3% dari target. Nah untuk mencapai sampai akhir tahun ini sih saya cukup berkeyakinan itu akan bisa tercapai, karena memang sudah ada beberapa deal yang sudah di on the pipeline lah ya, dan bagaimana kita memastikan bahwa yang sudah dijanjikan itu bisa masuk dan bisa terealisasi,” terangnya di St Regis Jakarta, Rabu (21/8/2024). Meski demikian, dia mengatakan, pihaknya juga harus aktif menggaet investasi. Ia menyebut, jika terdapat persoalan dalam regulasi, pihaknya akan memfasilitasi. “Ya tentunya memang ada hal-hal yang harus kita juga proaktif baik dari segi mungkin regulasinya, kebijakannya dan tentunya apabila ini lintas kemente-rian, lintas sektoral ya itu juga tugas dari kami untuk bisa memfasilitasi sehingga investasi yang masuk ke Indonesia ini bisa lebih cepat dan juga lebih efisien,” paparnya. Sumber: Surabaya Pagi

Read More »

Realisasi Investasi Sumsel Capai Rp13,07 Triliun pada Triwulan II/2024

Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sumatra Selatan melaporkan realisasi investasi di wilayah itu mencapai Rp13,07 triliun pada periode triwulan II Tahun 2024. Plh Kepala DPMPTSP Sumatra Selatan (Sumsel) Kurniawan Abadi di Palembang, Selasa (20/8), mengatakan realisasi investasi Sumsel pada triwulan II Tahun 2024 mencapai Rp13,07 triliun dengan rincian penanaman modal asing (PMA) Rp5,25 triliun dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) Rp7,82 triliun. “Capaian ini sebesar 41,98 persen dari target BKPM senilai Rp64,82 triliun. Realisasi ini juga mengalami pertumbuhan 20,12 persen secara year on year (yoy),” katanya. Ia menjelaskan realisasi investasi itu juga telah menyerap tenaga kerja sebanyak 11.265 orang atau lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya yang mencapai 8.233 orang. Sedangkan, berdasarkan lima besar subsektor realisasi investasi terdiri dari pertambangan yang sebesar Rp2,92 triliun, industri kertas dan percetakan Rp2,40 triliun. Kemudian subsektor listrik, gas dan air Rp2,15 triliun, industri makanan Rp1,74 triliun dan terakhir yakni subsektor transportasi, gudang dan telekomunikasi sebesar Rp1,16 triliun. Untuk negara yang paling besar menanamkan modalnya di Sumsel pada triwulan II/2024 ini berasal dari Singapura senilai Rp3,15 triliun, Tiongkok Rp1,68 triliun, Australia Rp108 miliar, Jepang Rp106 miliar, serta Malaysia Rp106 miliar. Sumber: Neraca

Read More »

34 Proyek Energi Hijau RI Bakal Dapat Kucuran Dana dari Jepang

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, 34 proyek transisi energi di Indonesia masuk dalam daftar prioritas yang akan mendapatkan pendanaan dari Jepang. Pendanaan proyek-proyek energi hijau tersebut melalui Japan Bank for International Cooperation (JBIC). “Ada shortlist dari 78 proyek di negara-negara Asia yang akan di-support oleh financing dari Jepang, dari JBIC. Dan Indonesia mempunyai shortlist terbesar yaitu 34 proyek,” ungkapnya usai pertemuan Asia Zero Emission Community (AZEC) Ministerial Meeting di The St. Regis Jakarta, Rabu (21/8/2024). Ia menjelaskan, proyek yang bakal mendapat dukungan pendanaan di antaranya ada 15 pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP). Selain itu, Jepang juga mengusulkan pendanaan untuk proyek PLTP Sarulla di Sumatera Utara. “Kemudian kita sudah bicarakan (proyek) Waste to Energy yang ada di Legok Nangka, Jawa Barat,” kata Airlangga. Pemerintah juga mendorong pengembangan lahan gambut (peatland) di Kalimantan Tengah dengan Sumitomo Forestry. Proyek ini seluruh perizinannya telah lengkap dan tinggal menunggu komersialisasi. “Ini akan menjadi percontohan bagaimana mengelola kawasan gambut di Kalimantan Tengah,” kata dia. Proyek lainnya yakni Kayan Hydro di Kalimantan Utara, yang diharapkan mampu menghasilkan hingga 9 gigawatt (GW), serta mendukung industri turunan seperti hidrogen dan ammonia. Proyek carbon capture and storage (CCUS) serta pembangunan Blue Ammonia di Kawasan Ekonomi Khusus Aceh juga turut menjadi pembahasan. Proyek transmisi listrik yang menghubungkan Jawa dengan Sumatra pun turut menjadi fokus. Tranmisi listrik yang juga akan menghubungkan Kepulauan Riau ini akan menjadi bagian dari ASEAN Power Grid. “Kemudian tentunya di antara proyek-proyek tersebut juga kita dorong proyek lain yang the new (baru), master plan daripada new electric vehicle ke depan, salah satunya basisnya di Indonesia dan Thailand,” tutup Airlangga. Sumber: https://money.kompas.com/read/2024/08/21/194200826/34-proyek-energi-hijau-ri-bakal-dapat-kucuran-dana-dari-jepang

Read More »

Separo Cadangan Gas Bumi Asia Tenggara di RI

Temuan sumber daya gas bumi raksasa membawa Indonesia memasuki momentum emas untuk mampu mengoptimalkannya supaya memberikan manfaat secara luas terhadap perekonomian dan masyarakat. Dibutuhkan kebijakan yang benar-benar bijaksana sehingga selain akan menarik investasi, pemanfaatan di dalam negeri bisa berjalan sesuai harapan terlebih peran gas bumi sangat strategis sebagai energi transisi menuju Net Zero Emission (NZE). Lembaga riset energi internasional Rystad Energy mengumumkan penemuan sumber daya gas bumi South Andaman di Aceh dan Geng North di Kalimantan Timur membuat Indonesia memiliki hampir separo dari cadangan gas bumi di Asia Tenggara.Country Head Indonesia Rystad Energy, Sofwan Hadi, mengatakan dengan hadirnya temuan tersebut maka Indonesia menjadi salah satu negara tujuan utama yang menarik minat investor untuk berinvestasi. Maka hal ini perlu disadari seluruh pihak sebagai momentum yang sangat positif untuk bisa segera dioptimalkan. “Kondisinya adalah, peluang ada, potensi sangat besar, tetapi bagaimana proyek ini bisa berjalan sehingga dapat meyakinkan investor global. Itu yang harus menjadi prioritas saat ini,” Sofwan mengungkapkan dalam keterangan resminya, Rabu (21/8/2024). Salah satu dukungan utama yang mendesak adalah menciptakan kebijakan fiskal yang tepat. Antara lain berupa insentif dan tax regime untuk memastikan nilai keekonomian proyek migas ke depan, serta keleluasaan bagi Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dengan opsi production sharing contract (PSC) gross split atau kembali ke opsi cost recovery. “Selain itu, insentif berdasarkan waktu (time-based incentive) juga bisa mendorong percepatan monetisasi proyek,” terusnya.Selain itu, Sofyan menegaskan bahwa penting juga untuk mendukung penetapan harga gas domestik dan infrastruktur untuk memastikan distribusi gas. Sebab, jika harga gas domestik tidak bisa menutup transport cost atau ongkos logistik, minat investor untuk mengembangkan proyek bisa terpengaruh. Terpisah, Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Wahyudi Anas mengatakan sangat penting dan diperlukan segera kebijakan yang seimbang dan fair dalam pengelolaan energi gas bumi mulai hulu, midstream, dan hilir.“Karena masing-masing sektor tersebut saling ketergantungan dan terintegrasi. Tidak dapat melakukan usaha sendiri,” tegasnya, kepada wartawan.Sebab terdapat segitiga hubungan yang tidak terpisahkan di ekosistem ini yaitu produksi gas hulu, tersedianya infrastruktur gas bumi, dan menyiapkan konsumen sebagai pengguna akhir gas bumi. “Produksi gas hulu bisa diserap apabila tersedia Infrastruktur gas bumi yang terus dikembangkan serta menghubungkan sampai konsumen akhir baik untuk Jargas, Komersial, dan Industri,” tuturnya.Untuk menciptakan iklim investasi yang positif di semua sektor gas bumi, Wahyudi menegaskan, wajib terpenuhi nilai keekonomian yang sesuai standar dan menjadi acuan. “Tentunya dalam kerangka optimalisasi penyerapan gas bumi dan mempertimbangkan kepentingan negara dan masyarakat,” imbuhnya. Adapun penetapan harga gas bumi di bawah nilai keekonomian, lanjut Wahyudi, bisa dijalankan dengan memberikan insentif yang terukur dan wajar kepada para investor atau badan usaha yang menjalankan penugasan dari pemerintah.Senada, Direktur Eksekutif Reforminer Institute, Komaidi Notonegoro, sebelumnya menegaskan bahwa sangat penting mewujudkan regulasi yang menciptakan keseimbangan seluruh pihak mulai dari hulu, upstream dan midstream, sampai dengan hilir, supaya Indonesia tidak kehilangan momentum dalam optimalisasi gas bumi ini. Maka diperlukan koordinasi serta kesepahaman lintas sektor.”Selama ini tidak ada kesepahaman maka akan berpengaruh kepada komersialisasi gas bumi di Indonesia. padahal kebutuhan gas bumi diperkirakan akan terus bertambah dalam 10 tahun ke depan,” ujarnya. Di sisi midstream sebagai tulang punggung penyaluran atau distribusi gas bumi, misalnya, Komaidi mengatakan juga harus didukung kebijakan yang tepat. Terlebih ketersediaan infrastruktur distribusi gas bumi ini juga akan mendukung kelancaran investasi di hulu. “Upaya meningkatkan penyaluran gas di sisi midstream tentu saja harus didukung pemerintah melalui kebijakan yang menciptakan kelancaran investasi dan pembangunan infrastruktur. Supaya ada keseimbangan antara optimalisasi di hulu dan distribusi kepada para pengguna,” tegasnya. Sebab merujuk data Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) sebagaimana dirilis Reforminer Institute, volume kebutuhan gas nasional diproyeksi meningkat dari sekitar 5.353 MMSCFD pada tahun 2023 menjadi 11.339 MMSCFD pada tahun 2030. Kemudian meningkat lagi menjadi 25.869 MMSCFD pada tahun 2050. RUEN menetapkan porsi gas dalam bauran energi Indonesia meningkat dari 22% pada 2030 menjadi 24% pada 2050. “Pemanfaatan gas bumi tercatat telah menjadi bagian dari garis kebijakan pemerintah Indonesia dalam menuju pemanfaatan energi bersih dan implementasi kebijakan transisi energi,” jelasnya. Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/news/20240821163347-4-565242/harta-karun-ri-melimpah-separuh-cadangan-gas-bumi-ada-di-sini

Read More »

DPMPTSP Tangerang Terbitkan 152 NIB Selama Program Kemerdekaan

DPMPTSP Tangerang Terbitkan 152 NIB Selama Program Kemerdekaan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Tangerang, Banten, menerbitkan sebanyak 152 Nomor Induk Berusaha (NIB) baru para pelaku usaha maupun usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) selama tujuh hari program kemerdekaan HUT Ke-79 RI. “Semua NIB yang diterbitkan oleh DPMPTSP Kota Tangerang tidak dikenakan biaya, karena untuk memberikan dukungan usaha kepada UMKM,” kata Kepala DPMPTSP Kota Tangerang Sugihharto Achmad Bagdja dalam keterangannya, di Tangerang, Sabtu. DPMPTSP Kota Tangerang membuka layanan pendaftaran Nomor Izin Berusaha (NIB) gratis sehari jadi di 13 kecamatan secara berkala pada 7-10 Agustus dan 12-14 Agustus 2024. Sugihharto menjelaskan, sejak Agustus 2021 hingga Agustus 2024, DPMPTSP Kota Tangerang telah menerbitkan sebanyak 71.196 NIB. Kemudian di momen HUT Kemerdekaan RI ini pun kami manfaatkan untuk mensosialisasikan dan memfasilitasi para pelaku usaha untuk paham dan membuat NIB secara cepat dan gratis, katanya lagi. Selain itu, layanan NIB gratis secara offline ini juga sering digelar di event-event besar Pemkot Tangerang, seperti festival dan lainnya. Layanan ini memudahkan para pelaku usaha untuk mengurus NIB secara gratis dan sehari jadi, juga dapat dimanfaatkan melalui proses online, yaitu pada laman https://www.oss.go.id. “Dengan kepemilikan NIB bisa menjadikan UMKM keren jasa. Sederet manfaatnya ialah mempermudah akses Kredit Usaha Rakyat (KUR), mempermudah akses pelatihan, memperoleh legalitas usaha, tepat sasaran dalam memperoleh program pemerintah,” ujarnya pula. Sumber: https://banten.antaranews.com/berita/294283/dpmptsp-kota-tangerang-terbitkan-152-nib-selama-program-kemerdekaan

Read More »

About Us

  • Why Invest In Indonesia

Investment Guidebook

Download Here

Project Opportunities

  • Infrastructure
  • Energy
  • Healthcare​
  • Tourism
  • Special Economic Zone​
  • Industrial Estate

Procedure

  • Setting Up Company​
  • Taxation
  • Incentives
  • Foreign Company Representative Office
  • Legal Overview

Contact Info

  • Indonesia Investment Promotion Centre (IIPC) London
  • Ministry of Investment of the Republic Indonesia - Investment Coordinating Board (BKPM)
  • +44 (0) 3440 3830
  • [email protected]
  • 19th Floor, Heron Tower, 110 Bishopsgate, London EC2N 4AY, United Kingdom
  • Why Indonesia
  • Project Opportunities
    • Infrastructure
    • Energy
    • Special Economic Zone
    • Healthcare
    • Tourism
    • Industrial Estates
  • Services
    • Service
    • Our team
    • Letter of Reference
  • Procedure
    • Setting Up Company​
    • Taxation
    • Incentives
    • Foreign Company Representative Office
    • Legal Overview
  • Contact Us
  1. Anambas
  2. Bandung
  3. Bangka
  4. Banyuwangi
  5. Bengkulu
  6. Blitar
  7. Blora
  8. Bogor
  9. Bonoi Tidal River Bore
  10. Bugam Raya
  11. Bulukumba
  12. Cianjur
  13. Donggala
  14. Garut
  15. Gresik
  16. Gunung Kidul
  17. Gunung Sitoli
  18. Jambi
  19. Kerinci
  20. Kulon Progo
  21. Magelang
  22. Malang
  23. Medana
  24. Merangin
  25. Mojokerto
  26. Muara Enim
  27. Nias Utara
  28. Pagar Alam
  29. Palembang
  30. Palu
  31. Pangandaran
  32. Pasuruan
  33. Pekanbaru
  34. Pesisir Selatan
  35. Pontianak
  36. Rembang
  37. Rote Island
  38. Rupat Island
  39. Sabang Weh Island
  40. Samosir
  41. Sanggau
  42. Saumlaki
  43. Selayar Island
  44. Selayar
  45. Semarang
  46. Serang
  47. Singkawang
  48. Sleman
  49. Sukabumi
  50. Sumenep
  51. Sungai Penuh
  52. Tasikmalaya
  53. Toba Samosir
  54. Trenggalek
  55. Wakatobi
  56. Wonogiri
  1. Wakatobi
  2. Tanjung Lesung
  3. Morotai
  4. Mandalika
  5. Labuan Bajo
  6. Kepulauan Seribu dan Kota Tua
  7. Bromo
  8. Borobudur
  9. Lake Toba
  10. Tanjung Kelayang