Skip to content
  • Why Indonesia
  • Project Opportunities
    • Infrastructure
    • Energy
    • Special Economic Zone
    • Healthcare
    • Tourism
    • Industrial Estates
  • Services
    • Service
    • Our team
    • Letter of Reference
  • Procedure
    • Setting Up Company​
    • Taxation
    • Incentives
    • Foreign Company Representative Office
    • Legal Overview
  • Contact Us
  • Why Indonesia
  • Project Opportunities
    • Infrastructure
    • Energy
    • Special Economic Zone
    • Healthcare
    • Tourism
    • Industrial Estates
  • Services
    • Service
    • Our team
    • Letter of Reference
  • Procedure
    • Setting Up Company​
    • Taxation
    • Incentives
    • Foreign Company Representative Office
    • Legal Overview
  • Contact Us
Instagram Linkedin

Ekonomi Digital Indonesia Tembus USD 90 Miliar

Ekonomi digital mencatatkan pertumbuhan signifikan, dengan Gross Merchandise Value (GMV) mencapai 90 miliar USD pada 2024, naik 13% dibandingkan tahun sebelumnya. Sektor ritel dan konsumen Indonesia diproyeksikan tetap tumbuh kuat dan stabil pada 2025–2026, meski dihantam tantangan ekonomi makro, geopolitik, dan suku bunga yang fluktuatif. Di sisi lain, ekonomi digital mencatatkan pertumbuhan signifikan, dengan Gross Merchandise Value (GMV) mencapai 90 miliar USD pada 2024, naik 13% dibandingkan tahun sebelumnya. Oleh sebab itu, sektor konsumen dan ritel kini menjadi salah satu industri yang sangat menarik perhatian para investor, melengkapi fokus mereka yang sebelumnya lebih terarah pada bisnis rintisan yang berbasis teknologi. Namun, para investor tetap mengedepankan pendekatan selektif dalam menentukan perusahaan yang akan didanai. Selain mengutamakan potensi pertumbuhan yang cepat, mereka juga menilai keberlanjutan bisnis dan kekuatan model bisnis sebagai faktor penting dalam pengambilan keputusan investasi. Sebagai perusahaan pendanaan ventura, Init 6 Ventures, OCBC Ventura, dan Trik Hill Capital aktif mendukung pertumbuhan sektor ritel melalui berbagai program pendanaan dan peran kolaborasi strategis. Pendanaan yang ditawarkan mencakup berbagai bentuk seperti pendanaan ekuitas, venture debt, hingga surat utang, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan spesifik perusahaan. Sebagai contoh nyata, beberapa brand memperoleh dukungan dan init-6, termasuk Torch dan UMA Women. “Belum lama ini init-6 berinvestasi pada brand lifestyle. Torch yang menargetkan untuk Indonesia brand memiliki yang memiliki 50 gerai toko di 2029 dan memperluas jangkauan pasar di luar Indonesia. Yang terakhir, Init-6 mengumumkan investasi strategis di UMA Women, ” ungkap Venture Partner dan Init-6, Rexi Christopher pada Press Conference di The Neighbourhood Jakarta, Senin (18/11). Sebagai bagian dari upaya mendukung sektor ini, Init-6, OCBC Ventura, dan Trik Hill Capital berperan aktif melalui pendanaan ventura. “Tahun ini kami mendanai tiga bisnis ritel antara lain Vilo, FTI Fitness, dan Kopitagram yang ini memenuhi kriteria penting kami skalabilitas, pertumbuhan yang berkelanjutan, dan unit economics yang kuat. Ini adalah waktu dan momentum yang tepat dalam mendorong pendanaan untuk inovasi dan pertumbuhan di sektor ritel.” tambah Portfolio and Advisory Head OCBC Ventura, Dyah Trisnawaty. Nama Media: Waspada Narasumber: Venture Partner dan Init-6, Rexi Christopher

Read More »

SIS 2024, Cermin Komitmen Terhadap Pembangunan

Penjabat Bupati Subang, Imran secara resmi membuka Acara Puncak Subang Investment Summit (SIS) 2024 yang berlangsung di Pendopo Abdul Wahyan, Rumah Dinas Bupati Subang, Rabu (20/11/2024). Perhelatan SIS 2024 merupakan edisi ketiga sejak pertama kali digelar. Acara ini diprakarsai oleh Forum BUMD+ Kabupaten Subang, BJB Kabupaten Subang, dan Clue Academy, bekerja sama dengan DPMPTSP Kabupaten Subang. Acara pembukaan dimeriahkan dengan penampilan seni tari dari Sanggar Campernik Smanda Subang. Kepala DPMPTSP Kabupaten Subang, Dikdik Sholihin, dalam sambutannya menyampaikan bahwa tema “Emerging Opportunities for Sustainable Development” mencerminkan komitmen Subang terhadap pembangunan yang berkelanjutan. “Kami memastikan pembangunan tidak hanya mengejar pertumbuhan ekonomi, tetapi juga mendukung kelestarian lingkungan,” ujarnya. Dikdik menambahkan bahwa peluang investasi di Subang semakin diminati berbagai pihak. Oleh karena itu, kemudahan berinvestasi harus terus dijamin. “Dalam dinamika global dan lokal, Subang semakin dilirik. Kami telah menetapkan Surat Keputusan Bupati terkait Satgas Percepatan Investasi sebagai jaminan kenyamanan bagi para investor,” jelasnya. Lukman Nurhakim, selaku Ketua Penyelenggara, mengungkapkan bahwa SIS telah tiga kali dilaksanakan tanpa menggunakan APBD. “Kegiatan ini murni inisiatif Forum BUMD,” tuturnya. Ia menegaskan bahwa SIS harus menjadi momentum untuk membangun reputasi Subang sebagai kabupaten yang ramah investasi. “Subang mampu membranding dirinya sebagai wilayah yang ramah investasi,” katanya. Lukman juga mengingatkan peran strategis BUMD dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. “Keuntungan BUMD bukan untuk Bupati atau direksi, melainkan untuk masyarakat Subang. Saat ini, PT SS telah menggandeng 9 Bumdes sebagai bagian dari upaya meningkatkan perekonomian daerah,” jelasnya. Sementara itu Pj Bupati Subang, Imran mengajak seluruh pihak untuk memanfaatkan perubahan yang terjadi di Subang demi kemajuan bersama. “Jika kita tidak segera merespons perubahan ini, peluang akan dimanfaatkan pihak lain. Saat ini, semua mata tertuju pada Subang sebagai destinasi investasi,” ujarnya. Imran secara resmi membuka Subang Investment Summit 2024. Selain itu, Imran juga memaparkan potensi investasi di Subang. Dengan potensi sumber daya alam melimpah, Imran menekankan perlunya hilirisasi produk dan investasi pembangunan yang berkelanjutan. “Kita (Subang) sangat kayak. Namun produknya masih dijual mentah. Perlu dikembangkan supaya nilai jualnya bertambah,” ungkapnya. Imran juga menjelaskan, hadirnya dua KEK di Subang perlu disambut serius dengan kesiapan Subang. Dirinya juga mengajak investor untuk bekerjasama dengan Pemda melalui BUMD. Pemerintah Subang menurut Imran telah meluncurkan dua Perda yang memberikan kemudahan bagi masuknya investasi di Subang. Posisi Subang yang kini memiliki segitiga pusat ekonomi, yakni di Pelabuhan Patimban, KEK Subang Smart Politan, dan Kawasan Peruntukan Industri Cipali Timur. “Ayo bekerjasama bisnis dengan Pemda melalui BUMD. Saya ingin BUMD jadi anchor investasi,” ajaknya kepada Investor yang hadir. Hadirnya dua KEK tersebut, menurut Imran, bakal berdampak signifikan pada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Subang. Imran merinci, KEK Patimban bakal meningkatkan PDRB Rp. 2,33 triliun dan KEK Subang Smart-politan Rp. 402,53 miliar. “Kalo ini optimal, Subang bakal jadi daerah terkaya di Jawa Barat,” ungkap Imran dengan optimis. Dalam Subang Investment Summit 2024, hadir juga Plt. Kepala Biro Investasi, Kerja Sama dan Komunikasi Dewan Nasional KEK, Bambang Wijanarko. Ia menjadi pembicara penting di kegiatan investasi terbesar di Subang. Bambang menyebut, kinerja KEK mencapai Rp 205,7 triliun. Pengembangan KEK kedepan bakal mengarah pada pengembangan wilayah yang belum berkembang. “Pengolahan bahan mentah agar nilai tambahnya meningkat (pengolahan barang tambang dan pertanian),” tutur Bambang dalam paparannya. SIS 2024 memiliki kesan sendiri. Tahun ini, BUMD PT Subang Sejahtera melakukan MoU dengan sejumlah BUMDES. BUMDES tersebut ialah BUMDES Maju Mandiri, BUMDES Hikmah Mandiri Sejarah, BUMDES Maju Makmur Abadi Jati, BUMDES Mutiara Patimban, BUMDES Sejahtera, BUMDES Jalupang Karya Mandiri. “Ini jadi teladan Perusahaan Besar yang mengajak kerjasama BUMDES. Saling memajukan,” ucap Azis Muslih, Dirut PT Subang Sejahtera Nama Media: Radar Bandung Narasumber: Penjabat Bupati Subang, Imran

Read More »

Proposal Investasi Apple Segera Ditindaklanjuti

Pemerintah sudah menerima rencana investasi Apple sebesar 100 juta dol­lar AS atau setara 1,58 triliun rupiah (kurs 15.800 rupiah/dollar AS) di Indonesia selama dua tahun. Karena itu, pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) segera menindaklanjutinya. ‘Kemenperin sudah menerima proposal Ap­ple tertanggal 18 November 2024 terkait investasi 100 juta dollar AS pada 19 November 2024. Tentunya, kami mengapresiasi niat Apple dalam proposal tersebut,’ kata juru bicara Ke­menperin, Febri Hendri Antoni Arif, usai ditanya wartawan di Jakarta, Rabu (20/11). Angka tersebut naik 10 kali lipat dari rencana awal investasi Apple sebesar 10 juta dollar AS atau 158 miliar rupiah untuk membangun pabrik aksesori dan komponen di Bandung, Jawa Barat. Febri menegaskan Kemenperin langsung bergerak cepat dan akan melakukan rapat pimpinan, hari ini (21/11), untuk membahas proposal ter­sebut. Meski demikian, Kemen­perin masih tetap menagih janji Apple yang ingin berinvestasi 300 miliar rupiah untuk memenuhi aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Persyaratan TKDN ini diatur dalam Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) Nomor 29 Tahun 2017 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Nilai Komponen Da­lam Negeri Produk Telepon Seluler, Komputer Genggam, dan Komputer Tablet Pada Permen­perin 29/2017 disebutkan penghitungan TKDN dapat dilakukan menggunakan tiga skema, yakni pembuatan produk di dalam ne­geri atau membangun pabrik. pembuatan aplikasi di dalam negeri. dan/atau pengembangan inovasi di dalam negeri. Sebelumnya, Apple memilih skema pengembangan inovasi lewat membangun Apple Academy. Produsen iPhone ini sudah membangun tiga Apple Academy, yang berlokasi di BSD Tangerang Banten, Batam Kepulauan Riau. dan Surabaya Jawa Timur. Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita. sebe­lumnya menyampaikan iPhone 16 dari Apple belum bisa dijual di Indonesia karena masih da­lam proses pengurusan TKDN yang menjadi salah satu syarat importasi telepon seluler ter­sebut ‘Jadi masih ada gap se­besar sekitar 240 miliar rupiah. Kalau ini mereka bisa direalisasikan, maka Apple akan mendapatkan nilai TKDN 40 persen (dan Apple bisa masuk Indone­sia),” imbuh Menperin. Febri menegaskan TKDN akan mendapatkan keadilan bagi semua investor yang berin­vestasi di Indonesia, dan untuk mendapatkan nilai tambah dan memperdalam struktur indus­tri dalam negeri. Selain itu juga keadilan dengan negara lain dimana Apple berinvestasi dan menjual produk-produknya. Febri mencatat penjualan ponsel Apple di Indonesia terbesar di Asia Tenggara atau hingga 2,61 juta unit pada ta­hun lalu. Sebagai perbandingan, penjualan ponsel Apple di Vietnam hanya 1,43 juta unit “Kalau nilai pendapatan pen­jualan Apple di Indonesia diperkirakan 30 triliun rupiah.” paparnya. Kemenperin juga memperlakukan aturan TKDN yang sama pada Alphabet induk Google, yang memiliki Google Pixel 9. Perangkat ini dilarang diperjualbelikan di pasar da­lam negeri karena investasi perusahaan yang minim. Ramah Investor Direktur Eksekutif Celios, Bhima Yudisthira, meminta pe­merintah terbuka kepada semua negara terkait investasi. Diakuinya, muncul kekhawatiran proteksionisme pasca pelarangan iPhone 16 dan Google Pixel. ‘Pemerintah harus tunjukan bahwa ekonomi Indonesia lebih terbuka dan investor friend­ly’ tegas Bhima. Nama Media: Koran Jakarta Narasumber: juru bicara Ke­menperin, Febri Hendri Antoni Arif

Read More »

Pemerintah Targetkan Investasi Rp 694 Triliun dari Program Quick Win

Pemerintah menargetkan penarikan investasi asing dan dalam negeri sebesar Rp 694 triliun di tahun depan dalam program Quick Win. Nilai penanaman modal itu ditargetkan berasal dari tujuh sektor. Demikian diungkapkan Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi Badan Koordinasi Penanaman Modal Edy Junaedi dalam Executive Forum bertajuk ‘Menggali Sektor Kunci Investasi Berkelanjutan’ di Indonesia yang diselenggarakan Media Indonesia. Jakarta, kemarin. “Ini merupakan suatu potensi yang kita harapkan bisa terwujud dalam satu tahun ke depan. Karena targetnya (total investasi) kita sudah tahu untuk di tahun depan itu sebesar Rp1.906 triliun.” ujarnya. Adapun tujuh sektor tersebut adalah industri smelter di luar Pulau Jawa dengan target investasi senilai Rp 254 triliun Lalu kawasan industri hijau di luar Jawa yang ditargetkan dapat menarik investasi sebesar Rp 230 triliun. Kemudian industri pertanian (hilirisasi tebu dan bioetanol) di luar Jawa senilai Rp 83 triliun. Selanjutnya industri ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/ EV) dan pendukungnya di Pulau Jawa dengan target investasi senilai Rp 49 triliun. Lalu industri bubur kertas dan kertas (pulp and paper) di luar Jawa senilai Rp 41 triliun. Kemudian target investasi sebesar Rp 25 triliun di luar Jawa untuk industri pendukung pertanian. Berikutnya ialah target investasi sebesar Rp 12 triliun di luar Jawa untuk industri kawasan pelabuhan. “Jadi mayoritas berada di luar Jawa. Lalu ada Kawasan Industri Hijau, swasembada pertanian, dan ekosistem EV berada di posisi setelah smelter. Juga terdapat sektor pelabuhan yang krusial untuk logistik dan konektivitas,” jelas Edy. Selain daftar investasi yang bakal dikejar itu, pemerintah juga telah membidik dan berupaya mengoptimalisasi penanaman modal di sektor pusat data (data center). Edy mengatakan. proyeksi kapasitas pusat data di Indonesia pada 2024 mencapai 428 Megawatt (MW). Besaran Kapasitas itu berasal dari 316 MW kapasitas pusat data yang sudah ada dan tambahan kapasitas pusat data sebesar 112 MW. Kapasitas pusat data Indonesia juga diproyeksikan terus meroket. Pada 2027 kapasitasnya diperkirakan mencapai 1.045 MW. Dengan potensi dan proyeksi yang menjanjikan itu. kata Edy. maka terdapat potensi investasi senilai USS 8 miliar hingga USS 10 miliar per Gigawatt (GW), setara dengan USS 8 juta hingga USS 10 juta per MW. Besaran potensi investasi itu berkisar Rp 125 triliun hingga Rp156 triliun per GW, atau Rp 125 miliar hingga Rp 156 miliar per MW. Adapun potensi penyerapan tenaga kerja dari prakiraan tersebut mencapai 350 hingga 450 tenaga kerja per MW. “(Sebanyak) 50 tenaga kerja langsung dan 300 tenaga kerja tidak langsung. Itu khusus untuk pembangunan data center, tidak termasuk Graphic Processing Unit (GPU).” jelas Edy. Lebih lanjut, dia mengungkapkan, nilai pasar kecerdasan buatan (Artificial Inteligence/AI) di Indonesia diproyeksikan mencapai USS2.40 miliar di 2024. Sementara tingkat pertumbuhan tahunannya berada di angka 28.65%. Diprakirakan nilai pasar AI Indonesia bakal menyentuh US$10.88 miliar di 2030. Di tengah potensi-potensi itu. pemerintah turut menyadari sejumlah hal yang perlu dimitigasi. Itu mencakup faktor topologi, yaitu area tanah yang datar dan bebas dari ancaman tektonik. Lalu faktor iklim dan suhu yang mengganggu efisiensi operasional. Berikutnya ialah faktor energi seperti listrik dan air. Kemudian faktor stabilitas dan kondusifitas keamanan. Selanjutnya ialah faktor ketersediaan tenaga kerja lokal yang mumpuni di bidangnya. Target Terus Naik Dalam lima tahun ke depan, pemerintah telah menargetkan investasi sebesar Rp 13.528 triliun. Target tersebut diharapkan dapat memacu geliat perekonomian hingga Indonesia berhasil mencapai Visi Indonesia Emas di 2045. Besaran target itu secara rinci ditetapkan senilai Rpl.906 triliun di 2025 dan diharapkan mampu mendorong perekonomian tumbuh hingga 6.8%. Lalu di 2026 investasi ditargetkan mencapai Rp2.280 triliun dan diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi ke 7.6%. Kemudian di 2027 investasi ditargetkan mencapai Rp2.684 triliun dan diharapkan mampu mendorong perekonomian tumbuh hingga 8,3%. Berikutnya di 2028 investasi ditargetkan menembus Rp3.116 triliun dan membawa perekonomian tumbuh ke angka 8.0%. Sementara target investasi di 2029 ditetapkan sebesar Rp3.544 triliun dan mampu mendorong perekonomian tumbuh hingga 7,8%. “Jadi total investasi 2025-2029 Rp13.528 triliun dengan penyerapan tenaga kerja 3.4 juta jiwa. Kalau kita bandingkan target 2024-2029 ini lebih besar dari target 10 tahun Pemerintahan Pak Jokowi” kata Edy. Realisasi Investasi Triwulan III 2024 Adapun realisasi investasi hingga triwulan III 2024. misalnya, investasi di Indonesia telah mencapai Rp1.261,43 triliun, setara 76.5% dari target investasi tahun ini yang sebesar Rpl.650 triliun. Dengan realisasi itu. sebanyak 1.875.214 tenaga kerja terserap ke dalam lapangan kerja. Sedangkan porsi Penanaman Modal Asing (PMA) di periode itu mencapai Rp654,40 triliun, atau 51,88% dari total investasi. Sementara Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp 607.03 triliun, setara 48.12% dari total investasi. Edy menambahkan, investasi di luar Pulau Jawa lebih besar ketimbang di Pulau Jawa pada periode tersebut, yakni masing-masing Rp635 triliun dan Rp626.43 triliun. Hal tersebut mengindikasikan adanya pemerataan penanaman modal yang diharapkan pula dapat mendorong pemerataan ekonomi. “Ada suatu optimisme yang kami rasakan bahwa sekarang episentrum-episentrum baru investasi sudah mulai tumbuh di luar Jawa contoh di Maluku Utara, di Sulawesi,” jelas Edy. “Kalau melihat statistik, pertumbuhan ekonomi kabupaten tertinggi di Morowali sempat mencapai 27%. Kemudian Provinsi Maluku Utara pernah mencapai 28%. Ini sebuah statistik yang berakibat pada angka investasi luar Jawa yang lebih tinggi” tambahnya. Investasi Energi Hijau Lebih jauh. Edy mengungkapkan, potensi investasi besar juga datang dari sektor penghilirisasian energi hijau. Dia menyebutkan, penanaman modal di sektor itu diperkirakan mampu tembus hingga US$3.6 triliun yang diproyeksikan akan terjadi hingga 2060. ‘Dari investasi hijau atau sektor hijau ini itu punya potensi investasi yang sangat besar. Hitungannya itu kalau dirupiahkan sekitar Rp50.000 triliun atau sekitar US$3.6 triliun. Memang ini sampai 2060 carbon net emission,” ujarnya. Edy menambahkan, pemerintah terus berupaya untuk menjadikan investasi sebagai alat yang memberikan dampak pada lingkungan, peningkatan kesejahteraan masyarakat. alih-alih hanya terbatas pada angka-angka realisasi. Semangat itu sejalan dengan tren dan kecenderungan dunia yang kian masif menyuarakan ekonomi hijau. Karenanya, pengambil kebijakan akan menjadikan kekayaan alam Indonesia untuk dioptimalisasi dan menggerakkan kemajuan ekonomi hijau dalam negeri melalui penanaman modal. “Kita memiliki optimisme bagaimana nanti investasi ke depan bisa dihasilkan dari sektor energi hijau. Karena memang dunia ini sudah mengarahnya ke sana. Ada carbon tax. ada perjanjian-perjanjian yang sudah disepakati Paris Agreement dan lain sebagainya,” jelas Edy. Namun dia menegaskan upaya itu tak bisa dilakukan sendirian oleh Kementerian Investasi dan Hilirisasi

Read More »

About Us

  • Why Invest In Indonesia

Investment Guidebook

Download Here

Project Opportunities

  • Infrastructure
  • Energy
  • Healthcare​
  • Tourism
  • Special Economic Zone​
  • Industrial Estate

Procedure

  • Setting Up Company​
  • Taxation
  • Incentives
  • Foreign Company Representative Office
  • Legal Overview

Contact Info

  • Indonesia Investment Promotion Centre (IIPC) London
  • Ministry of Investment of the Republic Indonesia - Investment Coordinating Board (BKPM)
  • +44 (0) 3440 3830
  • [email protected]
  • 19th Floor, Heron Tower, 110 Bishopsgate, London EC2N 4AY, United Kingdom
  • Why Indonesia
  • Project Opportunities
    • Infrastructure
    • Energy
    • Special Economic Zone
    • Healthcare
    • Tourism
    • Industrial Estates
  • Services
    • Service
    • Our team
    • Letter of Reference
  • Procedure
    • Setting Up Company​
    • Taxation
    • Incentives
    • Foreign Company Representative Office
    • Legal Overview
  • Contact Us
  1. Anambas
  2. Bandung
  3. Bangka
  4. Banyuwangi
  5. Bengkulu
  6. Blitar
  7. Blora
  8. Bogor
  9. Bonoi Tidal River Bore
  10. Bugam Raya
  11. Bulukumba
  12. Cianjur
  13. Donggala
  14. Garut
  15. Gresik
  16. Gunung Kidul
  17. Gunung Sitoli
  18. Jambi
  19. Kerinci
  20. Kulon Progo
  21. Magelang
  22. Malang
  23. Medana
  24. Merangin
  25. Mojokerto
  26. Muara Enim
  27. Nias Utara
  28. Pagar Alam
  29. Palembang
  30. Palu
  31. Pangandaran
  32. Pasuruan
  33. Pekanbaru
  34. Pesisir Selatan
  35. Pontianak
  36. Rembang
  37. Rote Island
  38. Rupat Island
  39. Sabang Weh Island
  40. Samosir
  41. Sanggau
  42. Saumlaki
  43. Selayar Island
  44. Selayar
  45. Semarang
  46. Serang
  47. Singkawang
  48. Sleman
  49. Sukabumi
  50. Sumenep
  51. Sungai Penuh
  52. Tasikmalaya
  53. Toba Samosir
  54. Trenggalek
  55. Wakatobi
  56. Wonogiri
  1. Wakatobi
  2. Tanjung Lesung
  3. Morotai
  4. Mandalika
  5. Labuan Bajo
  6. Kepulauan Seribu dan Kota Tua
  7. Bromo
  8. Borobudur
  9. Lake Toba
  10. Tanjung Kelayang