Skip to content
  • Why Indonesia
  • Project Opportunities
    • Infrastructure
    • Energy
    • Special Economic Zone
    • Healthcare
    • Tourism
    • Industrial Estates
  • Services
    • Service
    • Our team
    • Letter of Reference
  • Procedure
    • Setting Up Company​
    • Taxation
    • Incentives
    • Foreign Company Representative Office
    • Legal Overview
  • Contact Us
  • Why Indonesia
  • Project Opportunities
    • Infrastructure
    • Energy
    • Special Economic Zone
    • Healthcare
    • Tourism
    • Industrial Estates
  • Services
    • Service
    • Our team
    • Letter of Reference
  • Procedure
    • Setting Up Company​
    • Taxation
    • Incentives
    • Foreign Company Representative Office
    • Legal Overview
  • Contact Us
Instagram Linkedin

Dorong Kinerja Ekonomi dari Sektor UMKM

Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) terus menunjukkan kinerja pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan, yakni sebesar 5,08% (yoy) pada triwulan III 2024. Salah satu pendorongnya adalah dukungan kebijakan kepada sektor UMKM. Sektor UMKM sejauh ini menjadi salah satu daya ungkit pertumbuhan ekonomi Sulsel, yang berlangsung secara berkelanjutan. Perkembangan sektor UMKM terjadi karena adanya dukungan akses Kredit Usaha Rakyat (KUR), yang kerap menjadi tulang punggung bagi sektor mikro, kecil, dan menengah di wilayah ini. Data dari Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan Provinsi Sulsel, mencatat, sepanjang hingga Oktober 2024 lalu, total penyaluran KUR di Sulsel mencapai angka fantastis, yakni Rp14,55 triliun kepada 266.879 debitur. Supendi, selaku Kepala DJPb Kementerian Keuangan Provinsi Sulsel menyampaikan, jumlah tersebut mencerminkan lonjakan 24,83% (yoy) jika dibandingkan dengan periode yang tahun sebelumnya. Ia menguraikan, dari total KUR yang tersalur tersebut, Bank BRI kembali membuktikan posisinya sebagai motor utama dengan total penyaluran KUR Rp11,17 triliun kepada 237.884 debitur. Supendi menilai BRI menjadi salah satu bank yang berperan dalam memastikan akses KUR merata kepada para pelaku UMKM di daerah ini. Dengan demikian, maka BRI diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi dari sektor UMKM. Sementara itu, Muksin Sahid, salah satu penerima manfaat kredit bersubsidi itu merasakan betul bagaimana kemudahan akses KUR untuk dijadikan modal usahanya di sektor pertanian. PT Sawerigading Sejahtera, usaha Muksin Sahid, yang dirintis sejak 2016 itu, kini dipercaya menjadi salah satu penyalur pupuk bersubsidi sekaligus menjadi Agen BRILink. Kios usaha yang terletak di Jalan Raya Noling, Dusun Sawerigading, Desa Buntu Batu, Kecamatan Bupon, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan ini cukup menjanjikan lantaran dikelilingi oleh areal persawahan. Menurut pria yang hobi mancing ini, dirinya mulai mengakses KUR di tahun 2019 silam. Total dana yang diterima Rp50 juta. “Untuk kredit yang pertama saya ambil Rp50 juta. Manfaatnya saya rasakan betul, karena memang bunganya yang sangat rendah. Dan pembayaran cicilan juga bisa mendapat keringanan,” terang bapak beranak tiga ini. Seiring berjalannya waktu, BRI sebagai penyalur KUR kembali menyetujui pengajuan kredit Muksin yang kedua kalinya Rp200 juta. “Alhamdulillah, mungkin karena angsuran KUR yang pertama lancar, sehingga pengajuan KUR kedua saya senilai Rp200 juta disetujui BRI. Cuma yang kedua ini bunganya sedikit lebih tinggi,” ungkapnya. Sementara Bank Rakyat Indonesia (BRI) Regional Office (RO) Makassar komitmen mengoptimalkan KUR untuk membangun ekosistem usaha pada sektor pertanian, perkebunan hingga perikanan di Sulsel. Berdasarkan data yang dihimpun Upeks, penyaluran KUR BRI di Provinsi Sulsel sepanjang tahun 2023 lalu mencapai Rp13,859 triliun. Dan sekitar 47,5% diantaranya tersalur ke sektor usaha pertanian, baik pelaku UMKM yang sudah go nasional maupun go internasional. Nama Media: Ujung Pandang Ekspres Narasumber: Supendi, selaku Kepala DJPb Kementerian Keuangan Provinsi Sulsel

Read More »

Hilirisasi dan Inovasi Perkuat Ketahanan Ekonomi Berkelanjutan

Hilirisasi dan inovasi teknologi berperan penting untuk memperkuat ketahanan eko­nomi nasional yang berkelanjutan. Sementara itu, sektor pasar modal sebagai bagian dari industri jasa keuangan memiliki peran besar un­tuk mendukung pencapaian target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8%. “Ini pada prinsipnya akan meningkatkan daya tahan, dan juga ke­tahanan perekonomian nasional. Karena di satu sisi berbasis pada pengembangan nilai tambah hilir­isasi sumber daya mineral maupun pertanian, di lain pihak berbasis dari stakeholdernya, berbasis dari sektor jasa keuangan pendukungnya, dan juga aktivitas multiplier effect-nyA akan semakin banyak berlaku di Indonesia,” kata Ketua Dewan Komisioner Otor­itas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar dalam acara CEO Networking 2024 dengan tema Navigating Global Market Forces and Technology Innovation for Sustainable Business di Jakarta, Selasa (26/11/2024). Ma­hendra menuturkan, hilirisasi tidak hanya meningkatkan nilai tambah sumber daya domestik, tetapi juga membuka peluang investasi dan memperkuat daya saing Indonesia di pasar global. Selain itu, untuk menuju ketahanan ekonomi berkelanjutan, OJK mendukung komitmen nasional dalam mencapai net zero emission dan pembangunan berkelanjutan antara lain dengan mengeluarkan Taksonomi Keuangan Berkelanjutan Indonesia (TKBD.Untuk taksonomi versi pertama yang sudah diterbitkan, jelas dia, OJK berfokus pada sektor ataupun proses energy transition dan critical minerals, karena critical minerals sangat diperlukan untuk energy transition. “Tahap selanjutnya dari taksonomi berkelanjutan itu adalah versi dua yang berkaitan dengan sektor construction, real estate, transportation and storage, dan agro serta forestry and land use. Saat ini sedang dalam finalisasi dan kami harapkan pada awal tahun depan akan bisa diterbit­kan,” ujar dia. Di sisi lain, OJK mendukung upaya pemerintah dalam rencana dan keinginan untuk menjadi anggota dari Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) dan kelompok negara-negara BRICS yang merupakan langkah strategis yang tepat dalam memperkuat landasan ekonomi, keuangan, dan in­vestasi di Indonesia menuju pereko­nomian yang semakin modem dan berkembang. Pada kesempatan itu, Deputi Bid­ang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik In­donesia Ferry Irawan mengatakan, untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8% yang ditetapkan pemer­intah, maka dibutuhkan peran serta industri jasa keuangan terutama sektor pasar modal. Pasar modal berperan sebagai pilar utama pem­biayaan pembangunan, terutama dalam mendukung hilirisasi industri, transisi energi, dan penguatan ekonomi digital. Sementara itu, Menteri In­vestasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Rosan P Roeslani menuturkan investasi penting sebagai kunci pencapaian target pertumbuhan ekonomi 8%. Nama Media: Investor Daily Narasumber: Ketua Dewan Komisioner Otor­itas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar

Read More »

About Us

  • Why Invest In Indonesia

Investment Guidebook

Download Here

Project Opportunities

  • Infrastructure
  • Energy
  • Healthcare​
  • Tourism
  • Special Economic Zone​
  • Industrial Estate

Procedure

  • Setting Up Company​
  • Taxation
  • Incentives
  • Foreign Company Representative Office
  • Legal Overview

Contact Info

  • Indonesia Investment Promotion Centre (IIPC) London
  • Ministry of Investment of the Republic Indonesia - Investment Coordinating Board (BKPM)
  • +44 (0) 3440 3830
  • [email protected]
  • 19th Floor, Heron Tower, 110 Bishopsgate, London EC2N 4AY, United Kingdom
  • Why Indonesia
  • Project Opportunities
    • Infrastructure
    • Energy
    • Special Economic Zone
    • Healthcare
    • Tourism
    • Industrial Estates
  • Services
    • Service
    • Our team
    • Letter of Reference
  • Procedure
    • Setting Up Company​
    • Taxation
    • Incentives
    • Foreign Company Representative Office
    • Legal Overview
  • Contact Us
  1. Anambas
  2. Bandung
  3. Bangka
  4. Banyuwangi
  5. Bengkulu
  6. Blitar
  7. Blora
  8. Bogor
  9. Bonoi Tidal River Bore
  10. Bugam Raya
  11. Bulukumba
  12. Cianjur
  13. Donggala
  14. Garut
  15. Gresik
  16. Gunung Kidul
  17. Gunung Sitoli
  18. Jambi
  19. Kerinci
  20. Kulon Progo
  21. Magelang
  22. Malang
  23. Medana
  24. Merangin
  25. Mojokerto
  26. Muara Enim
  27. Nias Utara
  28. Pagar Alam
  29. Palembang
  30. Palu
  31. Pangandaran
  32. Pasuruan
  33. Pekanbaru
  34. Pesisir Selatan
  35. Pontianak
  36. Rembang
  37. Rote Island
  38. Rupat Island
  39. Sabang Weh Island
  40. Samosir
  41. Sanggau
  42. Saumlaki
  43. Selayar Island
  44. Selayar
  45. Semarang
  46. Serang
  47. Singkawang
  48. Sleman
  49. Sukabumi
  50. Sumenep
  51. Sungai Penuh
  52. Tasikmalaya
  53. Toba Samosir
  54. Trenggalek
  55. Wakatobi
  56. Wonogiri
  1. Wakatobi
  2. Tanjung Lesung
  3. Morotai
  4. Mandalika
  5. Labuan Bajo
  6. Kepulauan Seribu dan Kota Tua
  7. Bromo
  8. Borobudur
  9. Lake Toba
  10. Tanjung Kelayang