Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus mempromosikan potensi investasi demi memenuhi target pertumbuhan ekonomi dan mempercepat pemenuhan realisasi investasi yang pada tahun ini ditargetkan mencapai Rp64,18 triliun.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus mempromosikan potensi investasi demi memenuhi target pertumbuhan ekonomi dan mempercepat pemenuhan realisasi investasi yang pada tahun ini ditargetkan mencapai Rp64,18 triliun.
Untuk mempromosikan berbagai potensi investasi, Pemprov Jateng bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah kembali menggelar Central Java Investment Business Forum (CJIBF).
Agenda tahunan itu dilaksanakan di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) dan menghadirkan perwakilan Pemerintah Kabupaten dan Kota se-Jawa Tengah, pelaku usaha, serta calon investor baik dari dalam maupun luar negeri yang hadir secara daring.
“Acara promosi investasi tahunan ini merupakan hasil sinergi antara Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, serta Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Jawa Tengah. Ini adalah momentum penting untuk mendorong minat dan realisasi investasi di Jawa Tengah,” ucap Nana Sudjana, Pj. Gubernur Jawa Tengah, dalam pembukaan CJIBF 2024 pada Selasa (29/10/2024).
Pada tahun ini, CJIBF 2024 mengusung tema “Enhancing Sustainable Growth Through Green and Circular Economy.” Nana menjelaskan bahwa tema tersebut mencerminkan komitmen Jawa Tengah dalam mendorong transformasi ekonomi berkelanjutan yang ramah lingkungan. “Kami menawarkan berbagai sektor investasi, mulai dari manufaktur, agrikultur, infrastruktur, energi, hingga pariwisata,” lanjutnya.
Direktur Pengembangan Promosi, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Rakhmat Yulianto, memberikan apresiasi atas penyelenggaraan CJIBF 2024. Rakhmat juga menyampaikan bahwa tema yang diangkat dalam agenda tahunan tersebut sejalan dengan isu hari ini. “Mau tidak mau, ke depan, kita harus menyediakan energi hijau karena demand-nya seperti itu,” ucapnya.
PROYEK UNGGULAN
Dalam rangkaian kegiatan Investment Challenge, terkumpul 19 proposal proyek investasi dari 15 kabupaten dan kota di Jawa Tengah. Setelah melewati proses penilaian, proyek pembangunan Rumah Sakit Hijau yang ditawarkan Pemerintah Kabupaten Semarang terpilih sebagai pemenang terbaik dalam kompetisi tersebut. Nilai investasi yang ditawarkan mencapai angka Rp350 miliar dengan skema kerja sama melalui sewa lahan oleh investor.
Terbaik kedua dalam Investment Challenge CJIBF 2024 diterima oleh Pemerintah Kabupaten Cilacap yang menawarkan proyek pengembangan Kawasan Khusus Perikanan Terpadu. Sementara pada peringkat terbaik ketiga, terpilih proyek investasi pengolahan sampah menjadi bahan bakar berbasis Refuse Derived Fuel (RDF) di Kabupaten Grobogan.
Rahmat Dwisaputra, Kepala KPw BI Provinsi Jawa Tengah, menjelaskan bahwa ada beberapa indikator yang menjadi dasar penilaian dalam kompetisi tersebut, di antaranya adalah nilai investasi dan manfaat ke lingkungan. Harapannya, proyek investasi tersebut tak cuma mampu memberikan dampak positif secara ekonomi tetapi juga ikut memberikan keuntungan bagi masyarakat serta lingkungan.
“Melalui penyelenggaraan CJIBF ini kami berharap Jawa Tengah tetap menjadi the best place to invest dan realisasi investasi di Jawa Tengah bisa meningkat. Sejalan dengan visi Jawa Tengah sebagai penumpu pangan dan industri nasional yang maju, sejahtera, berbudaya, dan berkelanjutan,” jelas Rahmat.
Kepala Perwakilan BI Jateng juga menyampaikan bahwa pemenang proyek investasi dalam CJIBF 2024 bakal dipromosikan melalui berbagai kanal yang tersedia antara lain melalui kantor perwakilan Bank Indonesia di luar negeri.
Selanjutnya, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Tengah, Sakina Rosellasari, menambahkan bahwa promosi juga akan dilakukan melalui Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) yang tersebar di Singapura, Jepang, Australia, China, Amerika Serikat, Taiwan, Korea Selatan, Uni Emirat Arab, serta Inggris.
Sakina mengungkapkan bahwa lewat promosi tersebut, pemenang Investment Challenge CJIBF berkesempatan untuk menjaring calon investor. Hal yang sama telah dialami pemenang kompetisi serupa pada tahun sebelumnya. Bahkan, Letter of Intent (LOI) telah diteken dengan calon investor.
“Yang kemudian tertarik itu dari best practice yang sudah ada, pelaku usaha Jepang, China, kemudian Amerika itu tertarik dengan proyek investasi Energi Baru Terbarukan (EBT) yang geothermal di Kabupaten Banjarnegara,” jelas Sakina.
Nama Media: Bisnis Indonesia
Narasumber: Direktur Pengembangan Promosi, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Rakhmat Yulianto