Pemerintah menggenjot sektor investasi di dalam negeri. Untuk mendapatkan investor, Menteri Investasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani melakukan kunjungan ke Singapura, Selasa (27/8/2024).
Di Singapura, Rosan bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Lawrence Wong. Dalam pertemuan itu, Rosan menyinggung target pertumbuhan ekonomi yang ingin dicapai Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, yakni 8 persen.
“Untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi tersebut, kunci utamanya adalah kontribusi investasi yang lebih besar. Terutama investasi yang berorientasi ekspor,” kata Rosan dalam keterangan resmi Kementerian Investasi/BKPM, Kamis (29/8/2024).
Dalam pertemuannya dengan Lawrence Wong, Rosan membahas beberapa topik penting. Di antaranya terkait kondisi geopolitik serta potensi investasi di sektor infrastruktur, kesehatan, kawasan industri, energi baru terbarukan, pendidikan, ketahanan pangan dan manufaktur.
Rosan menekankan pentingnya Singapura sebagai partner Indonesia dalam ekonomi dan investasi. Mengingat Singapura selalu menduduki peringkat pertama realisasi investasi di Indonesia selama hampir selama 10 tahun terakhir.
Rosan menyampaikan, Pemerintah Indonesia juga akan memberikan insentif super tax deduction bagi investor Negeri Singa yang menyediakan fasilitas pelatihan dan vokasi.
“Intinya, Pemerintah Indonesia fokus meningkatkan human capital,” ujarnya.
Lawrence Wong menyampaikan optimismenya terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini.
Di tengah kondisi tensi geopolitik yang tinggi, Wong menyampaikan perlunya peningkatan hubungan bilateral yang lebih erat dan saling melengkapi antarnegara, termasuk Indonesia dan Singapura.
Wong menjelaskan minat dan komitmen beberapa perusahaan Singapura untuk berinvestasi di Indonesia. Antara lain, potensi Carbon Capture Storage (CCS), kawasan industri, serta pembangkit listrik di Batam, Bintan dan Karimun (BBK).
“Kami melihat peluang pengembangan data center di Singapura dan Indonesia dengan tingginya pertumbuhan perusahaan teknologi start up,” ujar Wong.
Menurutnya, Indonesia juga memiliki potensi CCS yang besar dan Singapura akan menjadi pengguna CCS.
“Kami harap Indonesia dan Singapura dapat bekerja sama dengan erat,” ucap Wong.
Teken MoU
Dalam rangkaian kunjungan ke Singapura, Rosan juga melaksanakan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Chairman dan Chief Executive Officer (CEO) Raffles Education Limited, Chew Hua Seng, terkait Promosi Potensi Investasi di Sektor Pendidikan.
Rosan menjelaskan, MoU ini merupakan kerangka kerja kolaborasi antara Kemente-rian Investasi/BKPM dengan Raffles untuk memfasilitasi potensi investasi sektor pendidikan di Indonesia, yang dapat menyediakan pendidikan kualitas tinggi dan selaras dengan kebutuhan tenaga kerja di Indonesia, khususnya Ibu Kota Nusantara (IKN).
Dia berharap, MoU ini dapat mengembangkan kolaborasi dalam skala yang lebih luas. Termasuk studi gabungan untuk membahas potensi investasi di sektor pendidikan, pengembangan fasilitas edukasi yang mutakhir. Serta kolaborasi pengembangan kapasitas tenaga pendidik, administrator dan institusi pendidikan lokal.
Kerja sama ini juga bagian dari peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan tenaga kerja di Indonesia, sehingga dapat sesuai dengan permintaan pasar tenaga kerja.
Sumber :
Rakyat Merdeka