Skip to content
  • Why Indonesia
  • Project Opportunities
    • Infrastructure
    • Energy
    • Special Economic Zone
    • Healthcare
    • Tourism
    • Industrial Estates
  • Services
    • Service
    • Our team
    • Letter of Reference
  • Procedure
    • Setting Up Company​
    • Taxation
    • Incentives
    • Foreign Company Representative Office
    • Legal Overview
  • Contact Us
  • Why Indonesia
  • Project Opportunities
    • Infrastructure
    • Energy
    • Special Economic Zone
    • Healthcare
    • Tourism
    • Industrial Estates
  • Services
    • Service
    • Our team
    • Letter of Reference
  • Procedure
    • Setting Up Company​
    • Taxation
    • Incentives
    • Foreign Company Representative Office
    • Legal Overview
  • Contact Us
Instagram Linkedin

Banten Investment Forum 2024 Tawarkan Peluang dan Kemudahan Berinvestasi

Implikasi: Pemerintah Provinsi Banten melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) berkolaborasi dengan Bank Indonesia (Kpw) Banten menggelar kegiatan “Banten Investment Forum 2024” yang dihadiri para pelaku usaha, Perbankkan, pemerintah serta masyarakat, di Kawasan Gading Serpong, Tangerang, Selasa (29/10/2024). Pemerintah  Provinsi Banten melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) berkolaborasi dengan Bank Indonesia (Kpw) Banten menggelar kegiatan “Banten Investment Forum 2024” yang dihadiri para pelaku usaha, Perbankkan, pemerintah serta masyarakat, di Kawasan Gading Serpong, Tangerang, Selasa (29/10/2024). Kegiatan yang mengusung tema “Investment To Enhance Inclusive and Sustainable Economic Growth” ini dibuka oleh Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM RI, Nurul Ichwan serta dihadiri Kepala Kantor Perwakilan (Kpw) Bank Indonesia Banten Ameriza Ma’ruf Moesa, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Banten Virgojanti serta para kepala daerah di Provinsi Banten, pelaku usaha dan Perbankkan dan juga para mahasiswa serta unsur terkait lainnya. Diantara peluang investasi di Banten yang ditawarkan yakni pengelolaan Taman Hutan Raya (Tahura) di Kabupaten Pandeglang, Pengelolaan Banten International Stadium (BIS) di Kota Serang, Kawasan Industri Hijau di Kabupaten Lebak, Kawasan Industri Pengolahan Limbah B3, KEK Tanjung Lesung, Proyek Strategis Nasional (PSN) PIK, serta berbagai potensi investasi lainnya baik usaha skala besar dan UMKM dengan penunjang infrastruktur yang memadai dan pelayanan perizinan yang optimal. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Banten Hj. Virgojanti mengatakan, kegiatan tersebut diharapkan menjadi ajang untuk mempertemukan para pelaku usaha atau investor, calon investor, unsur Perbankan serta pemerintah daerah dan masyarakat.” “Melalui kegiatan ini kami ingin mendapatkan masukan dari para pemerhati dan pelaku ekonomi terkait dengan apa-apa saja peluang investasi yang bisa dilakukan di Provinsi Banten, ataupun mungkin ada hal-hal yang perlu direkomendasikan dalam rangka perbaikan di bidang layanan investasi yang diberikan oleh kami di pemerintah Provinsi Banten,” kata Virgojanti. Kegiatan tersebut diisi dengan Diskusi atau ‘talkshow’ berkaitan dengan peluang investasi dan tantangan ekonomi ke depan dengan menghadirkan narasumber dari pelaku usaha Joshua Pardede (Permata Bank), Kepala BI Banten Ameriza Ma’ruf Moesa, serta narasumber lain dari Bappenas, Kementerian ESDM, PLN UID Banten dan Bank Indonesia. Selain diskusi berkaitan dengan prospek ekonomi Banten 2025 serta peluang investasi ekonomi hijau, juga dilakukan kegiatan penyerahan penghargaan kepada para bupati/walikota sebagai bentuk apresiasi atas kinerja pemerintah kabupaten/ kota yang telah bersama-sama mendorong pertumbuhan dan juga kemudahan dalam investasi di Provinsi Banten. “Tidak akan tercapai realisasi investasi tanpa kerjasama dan kolaborasi kita bersama-sama,” kata Virgojanti. Selain penghargaan kepada para kepala daerah dengan berbagai kategori berkaitan dengan investasi, juga termasuk apresiasi diberikan pada dunia usaha yang sudah berkinerja baik dalam hal pemberian laporan pelaksanaan kemitraan usaha dan sebagainya. “Kami juga hari ini melakukan ‘launching’ brand Investment di Banten yakni “Banten Gold”. kata Virgojanti. Ia mengatakan, alasan mengusung brand Banten Gold sebagai identitas dalam bidang investasi, didasarkan atas berbagai masukan dari berbagai kalangan, bahwa Banten ini potensinya sangat besar namun kurang ‘narsis’ sehingga diperlukan identitas yang kuat untuk bidang investasi yakni diberi nama “Banten Gold”. “Banten Gold” merefleksikan semangat transformasi dan komitmen kolektif dalam menciptakan ekosistem bisnis dan Investasi. Banten Gold menjadikan Banten sebagai destinasi investasi yang unggul dan kompetitif serta berkelanjutan di masa yang akan datang, Banten Gold : Geostrategic Position, Opportunities Widely, Leading In Investment Cluster and Distinctive Sector Connectivity Selain itu juga dilangsungkan pemaparan pengembangan dan peluang investasi dari dunia usaha yakni dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung, Proyek Strategis Nasional (PSN) PIK serta dari PT Bumi Serpong Damai (BSD). Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penyerahan nomor induk berusaha (NIB) kepada pelaku UMKM, serta kegiatan ‘one on one’ yakni pertemuan dan diskusi secara mendalam bagi investor terkait dengan apa saja peluang investasi yang bisa dilakukan di Provinsi Banten. Kemudian dilakukan penandatangan perjanjian kerjasama (MoU) kemitraan usaha antara pengusaha besar dan beberapa UMKM yang ada di Provinsi Banten. Sementara Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar berhalangan hadir di acara tersebut dan menyampaikan sambutannya yang dibacakan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Virgojanti. Dalam sambutannya Al Muktabar menekankan pentingnya investasi dalam upaya pembangunan ekonomi, peningkatan lapangan kerja dan kesejahteraan masyarakat serta pengentasan kemiskinan. “Kami ucapkan terimakasih dan apresiasi kepada para investor dan calon investor atas dipilihnya Provinsi Banten sebagai tempat berinvestasi dan mengembangkan usahanya yang tentunya pada gilirannya akan memberikan kontribusi positif dan menjadi faktor yang sangat penting dalam pembangunan daerah,” kata Al Muktabar. Melalui pertemuan ini, kata Al Muktabar, diharapkan akan terbangun sinergitas antara pemerintah pusat, pemerintah daerah pelaku usaha atau investor dan masyarakat secara bersama-sama dalam upaya mewujudkan iklim investasi yang kondusif di seluruh wilayah Provinsi Banten. “Sehingga dapat mendorong terciptanya investasi yang berkualitas mampu berperan dalam mengurangi kemiskinan, meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan serapan tenaga kerja secara signifikan,” kata Al Muktabar. Sedangkan Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM RI, Nurul Ichwan dalam sambutannya menekankan agar seluruh pihak (stakeholder) yang berkaitan dengan investasi harus mematuhi dan mengikuti norma baru yang disepakati bersama termasuk oleh PBB yakni dengan istilah yang populer disebut dengan ‘Sustainable Development Goals’ (SDG) atau bagi pelaku usaha norma baru yang diikuti itu yakni Environmental, Social dan Governance (ESG) atau tata kelola lingkungan, sosial dan perusahaan. “Kita harus memahami bahwa ini sudah menjadi norma global baru dalam dunia usaha. Karena jika berbicara investasi tidak bisa secara eksklusif kita bisa menghindari diri untuk tidak mengikuti norma-norma tersebut,” kata Ichwan. Dalam kesempatan tersebut Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Banten memberikan penghargaan kepada kabupaten/kota serta sejumlah perusahaan di Banten atas kinerjanya dalam bidang investasi. Penghargaan tersebut diberikan kepada para kepala daerah dan pimpinan perusahaan di Banten, pada kegiatan “Banten Investment Forum 2024” di salah satu hotel di Kawasan Gading Serpong, Tangerang, Selasa. Penghargaan perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) terbaik pertama atas kinerja investasi selama periode 2023 diberikan kepada PT Lami Packaging Indonesia di Cikande Serang, kemudian perusahaan PMA terbaik dua PT Jakarta Biopharmaceutical Industry di Kabupaten Serang dan PMA terbaik 3 PT Aplus Pacific di Kabupaten Lebak serta penghargaan bagi perusahaan PMDN terbaik Tahun 2024 dan juga perusahaan UMKM terbaik. Selanjutnya penghargaan kinerja dan pelayanan investasi diberikan kepada

Read More »

Pemprov Jateng Tawarkan 17 Peluang Investasi

Guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah menawarkan setidaknya 17 peluang investasi kepada investor. Guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah menawarkan setidaknya 17 peluang investasi kepada investor. ”Kami menawarkan ada 17 peluang investasi di sektor manufaktur, infrastruktur, agrikultur, energi, dan pariwisata,” kata Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana disela kegiatan Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2024 di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) pada Selasa, (29/10). Nana menyatakan, kegiatan CJIBF itu sebagai salah satu bentuk komitmen Jawa Tengah dalam mendorong transformasi ekonomi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Guna menunjang masuknya investasi, Provinsi Jawa Tengah telah menyiapkan sejumlah fasilitas. Di antaranya lima kawasan industri yang meliputi Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal, Kawasan Industri Wijayakusuma di Kota Semarang, Jatengland Industrial Park di Demak, dan Aviarna Industrial Park, Kawasan industri baru di Kota Semarang. ”Saat ini memang lebih banyak di wilayah Pantura. Ke depan kami akan mencoba mengembangkan agar para investor berinvestasi di Jawa Tengah bagian selatan,” kata Nana. Target Investasi Nana menjelaskan, target investasi Jawa Tengah pada 2024 sebesar Rp 64,18 triliun. Hingga Triwulan III telah tercapai Rp 55,11 triliun atau sebesar 79,64%. Ia optimistis target tersebut dapat dipenuhi, mengingat ada sejumlah investor baru mulai masuk ke Jawa Tengah. ”Jateng punya daya saing yang kuat seperti infrastruktur, tenaga kerja berkualitas, kebijakan pro investasi yang inovatif, pelayanan perizinan yang mudah, cepat dan terintegrasi,” jelasnya. Ia mencontohkan, untuk KITB yang belum lama ini diresmikan, sudah ada total 21 investor yang berinvestasi, bahkan lima perusahaan sudah beroperasi. Kemudian 10 perusahaan masih tahap pembangunan dan lainnya bersiap mulai pembangunan. Belum lagi investasi di kawasan industri lainnya di Jawa Tengah. Menurut Nana, keberadaan kawasan industri yang berada di sejumlah daerah tersebut berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah. Selain itu juga mampu menyerap banyak tenaga kerja, meningkatkan ekonomi warga sekitar, dan mendorong peningkatan target investasi. Untuk menyiapkan tenaga kerja yang siap pakai, Pemprov Jateng terus meningkatkan pendidikan vokasi dan balai latihan kerja di masing-masing kabupaten/kota. ”Kami juga mendorong Bupati/ Walikota untuk aktif dalam setiap kegiatan promosi investasi, dengan menyediakan fasilitas, kemudahan, dan insentif agar calon investor tertarik menanamkan modalnya,” kata Nana. Sebagai informasi, CJIBF 2024 ini bertema ”Enhancing Sustainable Growth Through Green and Circular Economy”. Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra menambahkan tema CBIJF 2024 dipilih karena sesuai dengan rencana pembangunan jangka panjang daerah Provinsi Jawa Tengah. Dalam rencana itu, Jawa Tengah ditetapkan sebagai penumpu pangan dan industri nasional. ”Temanya hampir sama dengan tahun 2022 tentang green energy dan circular economy. Jawa Tengah sebagai penumpu pangan dan industri, jadi keduanya harus seimbang,” ucapnya. Nama Media: Suara Merdeka Narasumber: Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana

Read More »

Angka Investasi Kabupaten Bogor Lampaui Target di Bulan

Angka investasi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, hingga bulan kesembilan 2024 mencapai Rp16,98 triliun, atau telah melampaui target yang ditetapkan hingga akhir tahun ini sebesar Rp15,5 triliun. Kabupaten Bogor – Angka investasi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, hingga bulan kesembilan 2024 mencapai Rp16,98 triliun, atau telah melampaui target yang ditetapkan hingga akhir tahun ini sebesar Rp15,5 triliun. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Bogor Irwan Purnawan di Cibinong, Jumat (25/10), mengungkapkan saat ini, Kabupaten Bogor menempati peringkat ketiga se-Jawa Barat dalam merealisasikan target investasi. Kabupaten Bogor berada di bawah Kabupaten Bekasi (Rp54,13 triliun) dan Kabupaten Karawang (Rp48,66 triliun). Membuntuti Kabupaten Bogor di tempat keempat yakni Kota Bekasi (Rp11,61 triliun) dan Kota Bandung (Rp8,57 triliun). Irwan menerangkan, meski sudah melampaui target dari Pemerintah Kabupaten Bogor, pihaknya tetap melakukan sejumlah upaya dalam membuka keran investasi di daerah ini. Karena, Pemerintah Provinsi Jawa Barat memberikan target investasi yang harus dicapai oleh Kabupaten Bogor selama tahun 2024 sebesar Rp18,1 triliun. Ia mengaku optimistis mencapai target tersebut di akhir tahun, dengan sejumlah strategi udah disiapkan oleh jajaran DPMPTSP Kabupaten Bogor.”Ada beberapa langkah yang sudah dan sedang kita lakukan.  Nama Media: Neraca Narasumber: Kepala DPMPTSP Kabupaten Bogor, Irwan Purnawan

Read More »

Penyederhanaan Regulasi Percepat Investasi di Sektor ESDM

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mempercepat upaya penyederhanaan regulasi dalam sektor energi dan sumber daya mineral, sejalan dengan arahan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Langkah ini dilakukan guna meningkatkan efisiensi, menarik investasi, dan memastikan pelayanan publik yang lebih baik. Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mempercepat upaya penyederhanaan regulasi dalam sektor energi dan sumber daya mineral, sejalan dengan arahan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Langkah ini dilakukan guna meningkatkan efisiensi, menarik investasi, dan memastikan pelayanan publik yang lebih baik. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa penyederhanaan regulasi di sektor energi menjadi prioritas dalam rangka mempercepat investasi, terutama dalam 100 hari pertama masa kepemimpinannya. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi adalah tumpang tindih perizinan, yang selama ini menghambat kelancaran investasi. Contohnya pada sektor eksplorasi migas, Bahlil menyoroti masih adanya lebih dari 100 izin yang harus dipenuhi, yang membuat proses eksplorasi menjadi lambat dan kurang efisien. “Bayangkan kita mau eksplorasi saja, izinnya sekarang masih ada 100 lebih, 129 kalau tidak salah. Sebenarnya izin ini sudah bagus, tapi kita Service Level Agreement-nya yang kurang, kecepatannya. Nah ini saya lagi cari akalnya,” ungkap Bahlil di Jakarta. Selain di sektor Migas, Bahlil juga menyoroti masalah serupa di sektor Mineral dan Batubara (Minerba), di mana banyak aturan yang tumpang tindih turut membebani pejabat dan pelaku usaha. “Di Minerba itu kan banyak aturan yang tumpang tindih. Kita Lihat banyak teman-teman kami, pejabat sebelumnya yang khususnya di Ditjen kena dampak dari persoalan regulasi yang terlalu ribet. Kita akan melakukan perbaikan supaya tidak menyandera pejabat, tapi juga tidak menyiksa atau menghambat pengusaha untuk melakukan percepatan,” ujar Bahlil. Menanggapi arahan ini, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi menegaskan bahwa penyederhanaan regulasi bertujuan tidak hanya untuk mempercepat investasi, tetapi juga memperbaiki tata kelola di sektor energi secara keseluruhan. “Kami berkomitmen untuk merapikan regulasi yang tumpang tindih agar proses perizinan di sektor migas dan minerba lebih efisien. Ini menjadi prioritas utama dalam 100 hari pertama, sesuai arahan Menteri ESDM,” imbuh Agus. Agus juga menambahkan bahwa pemerintah sedang mempercepat harmonisasi regulasi antara pusat dan daerah. “Sesuai dengan arahan Menteri ESDM, kami berupaya memastikan bahwa proses perizinan di tingkat pusat dan daerah dapat diselesaikan dalam waktu tidak lebih dari satu tahun. Ini menjadi prioritas kami untuk mendorong percepatan investasi,” jelas Agus. Melalui upaya-upaya ini, Kementerian ESDM berharap dapat menciptakan ekosistem usaha yang lebih dinamis, dan meningkatkan kontribusi sektor energi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Ke depan, pemerintah akan terus melakukan evaluasi dan penyederhanaan peraturan lainnya, guna menyesuaikan dengan kebutuhan investasi di sektor energi. “Regulasi yang terlalu kompleks akan menghambat proses investasi dan mengakibatkan birokrasi yang panjang, melalui langkah penyederhanaan regulasi, pemerintah berharap mampu menciptakan iklim usaha yang lebih kondusif,” jelas Agus. Lebih lanjut, Kementerian ESDM melakukan penyesuaian aturan investasi hulu minyak dan gas bumi (migas) lebih fleksibel tengah dilakukan pemerintah. Inisiatif ini diharapkan mampu memberikan kemudahan manfaat bagi Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dalam menjalankan bisnis migas di Indonesia. Bahkan diberikan penawaran skema gross split baru yang lebih sederhana dan feasible. Beleid itu tertuang dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 13 Tahun 2024 dan Keputusan Menteri ESDM Nomor 230.K/MG.01.MEM/2024. Inti perbaikan skema bagi hasil gross split adalah memberikan kepastian bagi hasil 75-95 persen bagi kontraktor, WK Migas Non Konvensional menarik. Nama Media: Neraca Narasumber: Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia

Read More »

MOTOR PEREKONOMIAN BARU DI TANAH JAWARA

Sejumlah investasi unggulan di Provinsi Banten diproyeksi mampu menciptakan sumber-sumber perekonomian baru bagi wilayah ini. Hal ini tak terlepas dari pesona Banten sebagai destinasi investasi unggulan nasional. Sejumlah investasi unggulan di Provinsi Banten diproyeksi mampu menciptakan sumber-sumber perekonomian baru bagi wilayah ini. Hal ini tak terlepas dari pesona Banten sebagai destinasi investasi unggulan nasional. Setidaknya hal itulah yang terungkap dalam Banten Investment Forum (BIF) 2024 yang diselenggarakan di JHL Solitaire, Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (29/10). Dalam ajang tersebut, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Banten Ameriza Ma’ruf Moesa mengungkapkan bahwa perlu adanya dorongan untuk menciptakan investasi berkelanjutan yang berorientasi pada serapan tenaga kerja yang tinggi. Hal itu, imbuhnya, menjadi kunci untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi yang signifikan dan selaras dengan serapan tenaga kerja di Banten. “Tahun ini kita perkirakan ekonomi Banten pada tahun 2024 tumbuh relatif sama dengan tahun lalu antara kisaran 4,7% sampai 5,3%. Dan kami yakini untuk tahun depan ada sedikit perbaikan,” jelasnya. Dia mengatakan bahwa penting bagi Banten untuk mulai masuk ke sektor-sektor unggulan seperti pariwisata, pertanian, agroindustri, dan agrowisata. Pasalnya, sektor-sektor tersebut memiliki serapan tenaga kerja yang tinggi. “Kalau industri padat modal di Banten ini sudah bertumbuh dengan sendirinya, sehingga perlu kita dorong motor baru di Kawasan Banten Selatan,” ujarnya. KPw BI Banten juga meyakini bahwa wilayah ini memiliki potensi yang sangat besar di bidang ekonomi sehingga untuk memanfaatkan potensi ekonomi yang besar-besar itu tidak ada cara lain adalah dengan cara investasi. “Kami optimis Pemerintah Provinsi Banten bisa menarik investasi secara lebih banyak karena kalau kami lihat potensi yang paling tidak bisa dimiliki orang lain adalah lokasinya yang strategis,” jelasnya. Menurutnya, Banten secara letak geografis merupakan provinsi terdekat dari Jakarta, memiliki Bandara internasional, dan memiliki akses jalan tol hingga pelabuhan. “Dan yang paling menarik adalah satu provinsi ini memiliki hampir lebih dari dua tol strategis nasional,” katanya. Apalagi, saat ini Banten memiliki dua Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yakni Tanjung Lesung di Kabupaten Pandeglang dan KEK Edukasi, Teknologi dan Kesehatan Internasional Banten di BSD yang berada di Kabupaten Tangerang. Sementara itu, terdapat dua Proyek Strategis Nasional (PSN) di Banten, yakni di BSD Tangerang dan Pantai Indah Kosambi (PIK) 2 yakni Pengembangan Green Area dan Eco City. Selain itu, ada juga proyek investasi yang tengah ditawarkan, yakni Tahura Banten, Sports Center Banten, Tanjung Lesung, dan Solar Power Plant. “Jadi kami yakin kebijakan ini sebagai driver untuk lebih menggairahkan investasi di Banten pada umumnya,” ujarnya. Kondisi ini, imbuhnya, menjadi peluang sekaligus tantangan guna menciptakan investasi yang kuat baik dari segi investasi industri pengolahan dan properti, serta penanaman modal yang kuat pada sektor lainnya di Banten. “Jadi kami melihat satu sisi Banten memiliki prospek investasi, tapi juga Banten memiliki challenge. Kami lihat sejauh ini, nampaknya investasi masih terfokus pada industri besar,” jelasnya. Menurutnya, jika dilihat dari komposisi investasi, sebagian besar industri di Banten bertumpu pada sektor logam dasar, industri kimia, petrokimia. Namun, sebagian besarnya mungkin belum terlalu bersifat inklusif. Artinya, kata Ameriza, dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan keahlian tertentu. Sementara itu, dinamika penyiapan SDM di Banten saat ini memang masih menjadi tantangan yang harus segera dijawab. “Kami mengusulkan, untuk juga tidak hanya fokus pada investasi di bidang industri pengolahan, tapi juga bisa masuk ke sektor-sektor unggulan seperti pariwisata, pertanian, agroindustri, agrowisata. Jadi kami harapkan dengan investasi yang mendorong ke sektor unggulan yang bersifat inklusif tadi, dia dapat bisa menciptakan tenaga kerja yang bisa diserap oleh tenaga kerja lokal,” jelasnya. Dia menilai bahwa di sektor pariwisata, Banten memiliki sejumlah pantai yang sudah terkenal akan keindahannya, kemudian ada pegunungan, pesawahan, dan juga pertanian. “Kita tahu bahwa luas lahan pertanian kita sangat besar, sehingga ia juga kini tengah mendorong petani-petani di Banten agar memproduksi komoditas yang memiliki nilai jual yang baik,” katanya. SINERGITAS Sementara itu, Penjabat (Pj.) Gubernur Banten Al Muktabar melalui Kepala DPMPTSP Provinsi Banten Virgojanti mengatakan bahwa saat ini memang perlu adanya sinergitas dalam upaya mewujudkan iklim investasi yang kondusif. “Sehingga dapat mendorong terciptanya investasi yang berkualitas yang mampu berperan dalam mengurangi kemiskinan, meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan serapan tenaga kerja yang signifikan,” kata Virgojanti pada ajang Banten Investment Forum 2024. Dia mengungkapkan bahwa dengan melihat kondisi saat ini, memang diperlukan kebijakan pro bisnis yang terintegrasi baik dari pemerintah pusat hingga pemerintah daerah. Hal itu, imbuhnya, sebagai upaya stimulasi bagi sektor usaha yang pada muaranya akan berimplikasi pada peningkatan perekonomian dan daya beli masyarakat. “Berkenaan dengan hal itu, untuk mendukung terciptanya kemudahan berusaha bagi seluruh pelaku usaha yang ingin memulai atau mengembangkan usahanya, Pemprov Banten telah menyelenggarakan perizinan berbasis risiko, sebagai bagian dari paket ekonomi serta membentuk Satgas Percepatan Usaha di seluruh Banten,” jelasnya. Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Nurul Ichwan menambahkan bahwa perlu adanya penyesuaian kualitas SDM di Banten agar serapan tenaga kerja bisa sepenuhnya dinikmati warga lokal. “[Hal ini lantaran] investor, apalagi investasi yang bermuatan teknologi tinggi, tidak mungkin juga menyerap tenaga yang tidak kompeten,” katanya. Untuk itu, dia menilai bahwa hal ini sangat penting agar serapan investasi yang tinggi bisa berbanding lurus dengan serapan tenaga kerjanya. Nama Media: Bisnis Indonesia Narasumber: Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Banten Ameriza Ma’ruf Moesa

Read More »

Jawa Tengah Surga Investasi Hijau dan Ekonomi Sirkular

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus mempromosikan potensi investasi demi memenuhi target pertumbuhan ekonomi dan mempercepat pemenuhan realisasi investasi yang pada tahun ini ditargetkan mencapai Rp64,18 triliun. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus mempromosikan potensi investasi demi memenuhi target pertumbuhan ekonomi dan mempercepat pemenuhan realisasi investasi yang pada tahun ini ditargetkan mencapai Rp64,18 triliun. Untuk mempromosikan berbagai potensi investasi, Pemprov Jateng bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah kembali menggelar Central Java Investment Business Forum (CJIBF). Agenda tahunan itu dilaksanakan di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) dan menghadirkan perwakilan Pemerintah Kabupaten dan Kota se-Jawa Tengah, pelaku usaha, serta calon investor baik dari dalam maupun luar negeri yang hadir secara daring. “Acara promosi investasi tahunan ini merupakan hasil sinergi antara Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, serta Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Jawa Tengah. Ini adalah momentum penting untuk mendorong minat dan realisasi investasi di Jawa Tengah,” ucap Nana Sudjana, Pj. Gubernur Jawa Tengah, dalam pembukaan CJIBF 2024 pada Selasa (29/10/2024). Pada tahun ini, CJIBF 2024 mengusung tema “Enhancing Sustainable Growth Through Green and Circular Economy.” Nana menjelaskan bahwa tema tersebut mencerminkan komitmen Jawa Tengah dalam mendorong transformasi ekonomi berkelanjutan yang ramah lingkungan. “Kami menawarkan berbagai sektor investasi, mulai dari manufaktur, agrikultur, infrastruktur, energi, hingga pariwisata,” lanjutnya. Direktur Pengembangan Promosi, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Rakhmat Yulianto, memberikan apresiasi atas penyelenggaraan CJIBF 2024. Rakhmat juga menyampaikan bahwa tema yang diangkat dalam agenda tahunan tersebut sejalan dengan isu hari ini. “Mau tidak mau, ke depan, kita harus menyediakan energi hijau karena demand-nya seperti itu,” ucapnya. PROYEK UNGGULAN Dalam rangkaian kegiatan Investment Challenge, terkumpul 19 proposal proyek investasi dari 15 kabupaten dan kota di Jawa Tengah. Setelah melewati proses penilaian, proyek pembangunan Rumah Sakit Hijau yang ditawarkan Pemerintah Kabupaten Semarang terpilih sebagai pemenang terbaik dalam kompetisi tersebut. Nilai investasi yang ditawarkan mencapai angka Rp350 miliar dengan skema kerja sama melalui sewa lahan oleh investor. Terbaik kedua dalam Investment Challenge CJIBF 2024 diterima oleh Pemerintah Kabupaten Cilacap yang menawarkan proyek pengembangan Kawasan Khusus Perikanan Terpadu. Sementara pada peringkat terbaik ketiga, terpilih proyek investasi pengolahan sampah menjadi bahan bakar berbasis Refuse Derived Fuel (RDF) di Kabupaten Grobogan. Rahmat Dwisaputra, Kepala KPw BI Provinsi Jawa Tengah, menjelaskan bahwa ada beberapa indikator yang menjadi dasar penilaian dalam kompetisi tersebut, di antaranya adalah nilai investasi dan manfaat ke lingkungan. Harapannya, proyek investasi tersebut tak cuma mampu memberikan dampak positif secara ekonomi tetapi juga ikut memberikan keuntungan bagi masyarakat serta lingkungan. “Melalui penyelenggaraan CJIBF ini kami berharap Jawa Tengah tetap menjadi the best place to invest dan realisasi investasi di Jawa Tengah bisa meningkat. Sejalan dengan visi Jawa Tengah sebagai penumpu pangan dan industri nasional yang maju, sejahtera, berbudaya, dan berkelanjutan,” jelas Rahmat. Kepala Perwakilan BI Jateng juga menyampaikan bahwa pemenang proyek investasi dalam CJIBF 2024 bakal dipromosikan melalui berbagai kanal yang tersedia antara lain melalui kantor perwakilan Bank Indonesia di luar negeri. Selanjutnya, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Tengah, Sakina Rosellasari, menambahkan bahwa promosi juga akan dilakukan melalui Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) yang tersebar di Singapura, Jepang, Australia, China, Amerika Serikat, Taiwan, Korea Selatan, Uni Emirat Arab, serta Inggris. Sakina mengungkapkan bahwa lewat promosi tersebut, pemenang Investment Challenge CJIBF berkesempatan untuk menjaring calon investor. Hal yang sama telah dialami pemenang kompetisi serupa pada tahun sebelumnya. Bahkan, Letter of Intent (LOI) telah diteken dengan calon investor. “Yang kemudian tertarik itu dari best practice yang sudah ada, pelaku usaha Jepang, China, kemudian Amerika itu tertarik dengan proyek investasi Energi Baru Terbarukan (EBT) yang geothermal di Kabupaten Banjarnegara,” jelas Sakina. Nama Media: Bisnis Indonesia Narasumber: Direktur Pengembangan Promosi, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Rakhmat Yulianto

Read More »

Sulsel Percepat Ekosistem Ekonomi Halal

Bank Indonesia (BI) meyakini Sulsel memiliki potensi besar untuk menjadi hub pembangunan ekonomi syariah nasional, khususnya untuk wilayah Indonesia timur. Bank Indonesia (BI) meyakini Sulsel memiliki potensi besar untuk menjadi hub pembangunan ekonomi syariah nasional, khususnya untuk wilayah Indonesia timur. Deputi Kepala Perwakilan BI Sulsel, Wahyu Purnama mengatakan, Sulsel memiliki potensi kuat dalam pengembangan produk halal. Lantaran didukung populasi mayoritas muslim serta sektor pertanian yang besar dan kuliner lokal yang telah bersertifikasi halal. Berdasarkan data, sektor pertanian di Sulsel menyumbang sekitar 30% dari total produksi di kawasan Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampua), sedang pertumbuhan UMKM juga cukup tinggi, menjadikan Sulsel sebagai salah satu provinsi dengan jumlah pelaku UMKM terbanyak di Indonesia. “Kami merancang Sulsel ini menjadi hub ekonomi syariah untuk wilayah timur Indonesia, menguatkan pembangunan ekonomi syariah di Sulawesi, Maluku, hingga Papua,” ujarnya, saat penutupan Bulan Ekonomi dan Keuangan Syariah 2024, di Hotel The Rinra Makassar, Selasa (29/10/2024). Wahyu menambahkan, Sulsel sangat realistis menjadi pusat ekonomi syariah nasional, yang saat ini masih berpusat di Pulau Jawa, tetapi memiliki potensi kuat sebagai pusat di kawasan timur. BI bersama pemerintah terus mempercepat ekosistem ekonomi halal di Sulsel melalui percepatan sertifikasi halal bagi rumah potong hewan dan UMKM serta meningkatkan edukasi masyarakat mengenai keuangan syariah. Beberapa pelaku industri halal di Sulsel, lanjut Wahyu, telah berhasil menembus pasar Eropa yang mulai menggemari produk halal karena dianggap lebih bersih dan higienis. “Pasar produk halal itu lebih luas dan mencakup seluruh dunia, berbeda dengan produk non-halal yang terbatas. Kami terus mendorong langkah ini untuk mendukung cita-cita pemerintah menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah global,” pungkasnya. Nama Media: Ujung Pandang Ekspres Narasumber: Deputi Kepala Perwakilan BI Sulsel, Wahyu Purnama

Read More »

Revitalisasi Pasar Agar Ekonomi Hidup

Revitalisasi pasar akan terus dilakukan. Hal ini demi menjaga agar pasar tradisional tetap hidup. Pemerintah akan mengawal stabilitas harga bahan pokok. Selain itu, pemerintah juga mendorong revitalisasi pasar tradisional agar tetap hidup dan memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat. Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka memastikan revitalisasi pasar akan terus dilakukan. Hal ini demi menjaga agar pasar tradisional tetap hidup. Gibran juga menegaskan pemerintah akan mengawal stabilitas harga bahan pokok. Selain itu, pemerintah juga mendorong revitalisasi pasar tradisional agar tetap hidup dan memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat. Wapres Gibran menyatakan penegasan ini lewat akun media sosial pribadinya setelah blusukan dan menyapa warga di Pasar Gotong Royong, Kota Magelang, Jawa Tengah, kemarin. “Menyapa warga dan para pedagang di Pasar Gotong Royong, Magelang, Jawa Tengah. Pemerintah akan terus mendorong revitalisasi pasar tradisional agar tetap hidup dan memberikan dampak ekonomi bagi warga sekitar. Selain itu, stabilitas harga bahan pokok akan terus kita kawal bersama,” tulis Gibran dikutip Senin (28/10). Sementara itu, kehadiran Wapres Gibran di Pasar Gotong Royong juga disambut riuh para pedagang. Dalam suasana santai, dia berbincang dengan para pedagang di tengah hiruk-pikuk pasar tradisional yang ramai pengunjung. Suasana hangat tampak dari senyum dan sambutan para pedagang. Tidak hanya berbincang, Wapres pun sempat berbelanja beberapa barang kebutuhan pokok. Di antaranya, ia membeli cabai keriting, cabai merah, labu siam, minyak goreng, keripik singkong, dan berbagai barang lain. “Saya senang sekali dikunjungi sama Bapak Wapres, yang telah berbelanja di tempat saya. Semoga sehat selalu,” kata Sulastri, salah seorang pedagang yang dagangannya dibeli Wapres. “Semoga sama rakyat tetap bijaksana, ke depannya sama rakyat jangan lupa,” pesan pedagang lain bernama Sobariyah. Kehadiran Wapres di pasar Gotong Royong, ternyata juga menjadi daya tarik bagi masyarakat sekitar yang turut memadati area pasar Nama Media: Waspada Narasumber: Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka

Read More »

Investasi di Batam Menyentuh Rp20 Triliun

Pada 2024, Badan Pengusahaan (BP) Batam menjalankan berbagai program strategis potensial yaitu pengembangan Bandara Interna­sional Hang Nadim dan pengembangan Pelabuhan Batu Ampar. Jakarta, ID Pada 2024, Badan Pengusahaan (BP) Batam menjalankan berbagai program strategis potensial yaitu pengembangan Bandara Interna­sional Hang Nadim dan pengembangan Pelabuhan Batu Ampar. Lalu, pengembangan akses jalan di Batam, pengembangan kawasan PSN Rempang Eco-City, pengembangan Ka­wasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisa­ta dan Kesehatan Internasional Batam, Perkuatan dan pembangunan Instalasi Pengelolaan Air (IPA) berkapasitas total 730 liter/detik. “Tugas utama kami tetap pada pen­ingkatan investasi di Batam yang saat ini sudah mencapai sekitar Rp20 triliun di tahun 2024,” ujar Pelaksana Harian Kepala BP Batam Purwiyanto di Batam, Sabtu (26/10/2024). BP Batam menyebutkan, investasi menjadi indikator kinerja utama (IKU) mereka, dengan target yang terus men­ingkat setiap tahunnya. Kini, BP Batam telah mencapai 90% dari pendapatan negara bukan pajak (PNBP) yang dianggarkan tahun ini, serta 92% dalam penyerapan anggaran untuk belanja pembangunan. “Dari sisi infrastruktur, pembangunan WTP (Water Treatment Plant) di Muka Kuning sudah rampung, dan dua WTP di Duriangkang dan Tembesi siap diselesai­kan sesuai target,” ujar dia dilansir Antara. Di bidang distribusi air, BP Batam telah mempercepat pemasangan pipa untuk mendistribusikan kepada wilayah-wilayah yang masih kekurangan akses air bersih. Selain itu, proyek flyover di Sei Ladi di Sekupang akan selesai pada bulan Desember. Dalam konteks kesehatan, BP Batam juga memajukan persiapan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) untuk pariwisa­ta kesehatan. “Batam semakin dikenal dengan baik secara persepsi dunia, kami juga sedang mempersiapkan pembangunan untuk KEK Pariwisata dan Kesehatan,” tutur Purwiyanto. Sementara itu, Purwiyanto meny­ampaikan momentum peringatan Hari Bakti BP Batam ke-53 menjadi kesem­patan pihaknya meningkatkan komit­men, kualitas, dan kontribusi dalam membangun Batam ke depannya. “Momentum 53 tahun ini bukan hanya sekedar perayaan namun ini men­jadi refleksi dari perjalanan panjang yang telah kami lalui bersama,” ujar dia. “Dengan tantangan ke depan berupa peningkatan daya saing, penurunan logistic cost, perbaikan kualitas layanan, koordinasi dari para stakeholder, dan dinamika sosial politik yang mungkin akan kita hadapi bersama, mari kita terus berinovasi, beradaptasi, juga teguhkan komitmen untuk berkontribusi lebih bagi pembangunan Batam,” ujar dia.  Nama Media: Investor Daily Narasumber: Pelaksana Harian Kepala BP Batam Purwiyanto

Read More »

Realisasi Investasi di Kalimantan Timur Capai Rp 55,82 Triliun

Hadirnya proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi magnet baru bagi investasi Kalimantan Timur (Kaltim). Hadirnya proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi magnet baru bagi investasi Kalimantan Timur (Kaltim). Dampak positif IKN berhasil menjadi daya ungkit investasi daerah dan menarik para calon investor dalam negeri dan asing untuk menanamkan modalnya di Benua Etam. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim, Fahmi Prima Laksana mengatakan, capaian realisasi investasi di Provinsi Kalimantan Timur hingga Triwulan III Tahun 2024 mencapai Rp 55,82 triliun. Target realisasi investasi Provinsi Kaltim sendiri di tahun 2024, ditetapkan pencapaiannya sebesar Rp 76,02 triliun. Akumulasi realisasi investasi Triwulan III/2024 terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 38,65 triliun dan realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 17,16 triliun. Fahmi optimis, realisasi investasi di Kaltim hingga Desember 2024 akan mencapai target yang telah ditetapkan. Bahkan mungkin, bisa melebihi angka Rp 76,02 triliun. “Karena track record capaian realisasi investasi kita cukup baik dalam beberapa tahun terakhir. Sejak tahun 2020, realisasi investasi Kaltim terus mengalami peningkatan bahkan melampaui target yang telah ditetapkan,” kata Fahmi saat Jumpa Pers bersama awak media. Riwayat kinerja realisasi investasi Kaltim memang gemilang. Dalam lima tahun terakhir, capaian realisasi angka investasi di Kaltim tidak hanya meningkat, namun juga jauh melampaui target. Pada tahun 2020 dari target realisasi Rp 21,30 triliun capaian realisasi berhasil menembus angka Rp 31,38 triliun. Pada 2021 target ditingkatkan menjadi Rp 32,53 triliun dan capaian realisasi investasi jauh melampaui target di angka Rp 41,17 triliun. Tahun 2022 capaian realisasi investasi kembali meningkat di angka Rp 57,76 triliun dari target Rp 54 triliun. Tahun 2023 lalu, realisasi investasi di Kaltim berada pada angka Rp 71,89 triliun dari target Rp 64,5 triliun. Dan pada tahun 2024 ini, capaian realisasi investasi Kaltim diperkirakan akan kembali melampaui target yang ditetapkan. Yakni di atas Rp 76,02 triliun. Nama Media:Bisnis Indonesia Narasumber:Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim, Fahmi Prima Laksana

Read More »
« Previous Next »

About Us

  • Why Invest In Indonesia

Investment Guidebook

Download Here

Project Opportunities

  • Infrastructure
  • Energy
  • Healthcare​
  • Tourism
  • Special Economic Zone​
  • Industrial Estate

Procedure

  • Setting Up Company​
  • Taxation
  • Incentives
  • Foreign Company Representative Office
  • Legal Overview

Contact Info

  • Indonesia Investment Promotion Centre (IIPC) London
  • Ministry of Investment of the Republic Indonesia - Investment Coordinating Board (BKPM)
  • +44 (0) 3440 3830
  • [email protected]
  • 19th Floor, Heron Tower, 110 Bishopsgate, London EC2N 4AY, United Kingdom
  • Why Indonesia
  • Project Opportunities
    • Infrastructure
    • Energy
    • Special Economic Zone
    • Healthcare
    • Tourism
    • Industrial Estates
  • Services
    • Service
    • Our team
    • Letter of Reference
  • Procedure
    • Setting Up Company​
    • Taxation
    • Incentives
    • Foreign Company Representative Office
    • Legal Overview
  • Contact Us
  1. Anambas
  2. Bandung
  3. Bangka
  4. Banyuwangi
  5. Bengkulu
  6. Blitar
  7. Blora
  8. Bogor
  9. Bonoi Tidal River Bore
  10. Bugam Raya
  11. Bulukumba
  12. Cianjur
  13. Donggala
  14. Garut
  15. Gresik
  16. Gunung Kidul
  17. Gunung Sitoli
  18. Jambi
  19. Kerinci
  20. Kulon Progo
  21. Magelang
  22. Malang
  23. Medana
  24. Merangin
  25. Mojokerto
  26. Muara Enim
  27. Nias Utara
  28. Pagar Alam
  29. Palembang
  30. Palu
  31. Pangandaran
  32. Pasuruan
  33. Pekanbaru
  34. Pesisir Selatan
  35. Pontianak
  36. Rembang
  37. Rote Island
  38. Rupat Island
  39. Sabang Weh Island
  40. Samosir
  41. Sanggau
  42. Saumlaki
  43. Selayar Island
  44. Selayar
  45. Semarang
  46. Serang
  47. Singkawang
  48. Sleman
  49. Sukabumi
  50. Sumenep
  51. Sungai Penuh
  52. Tasikmalaya
  53. Toba Samosir
  54. Trenggalek
  55. Wakatobi
  56. Wonogiri
  1. Wakatobi
  2. Tanjung Lesung
  3. Morotai
  4. Mandalika
  5. Labuan Bajo
  6. Kepulauan Seribu dan Kota Tua
  7. Bromo
  8. Borobudur
  9. Lake Toba
  10. Tanjung Kelayang