Bank Indonesia (BI) berupaya mengukuhkan posisi RI sebagai model ekonomi syariah yang inklusif dan berkelanjutan. Hal itu dituangkan dalam gelaran Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2024 yang bertema Synergy of Syariah Economy and Finance in Strengthening Resilience and Sustainable Economic Growth.
JAKARTA – Bank Indonesia (BI) berupaya mengukuhkan posisi RI sebagai model ekonomi syariah yang inklusif dan berkelanjutan. Hal itu dituangkan dalam gelaran Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2024 yang bertema Synergy of Syariah Economy and Finance in Strengthening Resilience and Sustainable Economic Growth.
“Tema ini menggambarkan kekuatan kolaborasi untuk mengukuhkan posisi Indonesia di tengah tantangan global,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam sambutannya di Jakarta Convention Center (JCC) kemarin (30/10).
Menurut Perry, terdapat empat program strategis untuk memajukan ekonomi syariah Indonesia. Pertama, peluncuran aplikasi Halal Traceability. Tujuannya, memperkuat ekosistem jaminan produk halal dengan menyediakan sistem informasi yang memfasilitasi penelusuran bahan produk dari huhj hingga ke konsumen.
Kedua, digitalisasi produk pesantren. Mencakup pengembangan sistem pembayaran. pemasaran, dan pelaporan keuangan yang lebih efisien. Inisiasi pengembangan sharia restricted investment account (SRIA) merupakan program ketiga yang diluncurkan. Produk itu merupakan implementasi amanat Undang-Undang No 4 Tahun 2023 tentang Pengaturan dan Pengembangan Sektor Keuangan (UU P2SK)guna menggalang dana dari nasabah investasi untuk proyek berbasis bagi hasil.
‘Dengan dukungan Kemen-terian Keuangan dan OJK, kami berharap SRIA akan semakin diminati masyarakat sebagai alternatif investasi svariah,’ tuturnya.
Keempat, strategi nasional literasi dan inklusi ekonomi dan keuangan svariah Indonesia (SNLIEKSI).
Pada kesempatan yang sama. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa ekonomi syariah dan industri halal berperan strategis dalam memperkuat ke tahanan ekonomi nasional di tengah tantangan global Dengan jumlah penduduk muslim mencapai 87 persen. RI sangat potensial untuk mengembangkan eksyar. Merujuk State ofThe Global Islamic Economy (SGIEI) Report pada 2023, Indonesia menempati posisi ketiga.
Narasumber: Gubernur BI, Perry Warjiyo
Nama Media: Jawa Pos