Skip to content
  • Why Indonesia
  • Project Opportunities
    • Infrastructure
    • Energy
    • Special Economic Zone
    • Healthcare
    • Tourism
    • Industrial Estates
  • Services
    • Service
    • Our team
    • Letter of Reference
  • Procedure
    • Setting Up Company​
    • Taxation
    • Incentives
    • Foreign Company Representative Office
    • Legal Overview
  • Contact Us
  • Why Indonesia
  • Project Opportunities
    • Infrastructure
    • Energy
    • Special Economic Zone
    • Healthcare
    • Tourism
    • Industrial Estates
  • Services
    • Service
    • Our team
    • Letter of Reference
  • Procedure
    • Setting Up Company​
    • Taxation
    • Incentives
    • Foreign Company Representative Office
    • Legal Overview
  • Contact Us
Instagram Linkedin

Gedor Ekonomi lewat Investasi dan Hilirisasi

  • itskena
  • November 19, 2024
  • 2:53 am
Facebook
Twitter
LinkedIn

Investasi bakal diandalkan untuk menjadi salah satu mesin pertumbuhan ekonomi nasional. Penanaman modal, baik dari asing maupun dalam negeri, ditargetkan mencapai Rp13.528 triliun pada periode 2025-2029. Besaran itu diharapkan dapat memantik pencapaian visi Indonesia Emas di 2045.

Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Edy Junaedi mengatakan target investasi lima tahun ke depan itu akan memberi daya gedor pada perekonomian nasional.

“Dengan penyerapan tenaga kerja 3,4 juta jiwa. Kalau kita bandingkan, target 2024-2029 ini lebih besar daripada target 10 tahun pemerintahan Pak Jokowi (Presiden ke-7 RI Joko Widodo),” ujar Edy dalam Executive Forum bertajuk Menggali Sektor Kunci Investasi Berkelanjutan di Indonesia, yang diselenggarakan Media Indonesia bersama Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM di The Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place, kemarin.

Forum diskusi itu dimoderatori Direktur Pemberitaan Media Indonesia Abdul Kohar. Turut hadir sebagai narasumber, Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Investasi, Hilirisasi, dan Lingkungan Hidup Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bobby Gafur Umar. Kemudian, Wakil Ketua Komisi XII DPR RI Sugeng Suparwoto dan Direktur Eksekutif Reforminer Institute Komaidi Notonegoro.

Dikatakan Edy, target penanaman modal yang tinggi itu juga ditujukan mendorong realisasi pertumbuhan ekonomi 8% pada 2027. Sepanjang tahun anggaran tersebut, investasi ditargetkan mencapai Rp2.684 triliun.

Pemerintah pun optimistis dapat mencapainya dengan melihat realisasi investasi 2024 yang hingga triwulan III tercatat Rp1.261,43 triliun. Angka itu setara 76,5% dari target investasi sepanjang tahun ini yang sebesar Rp1.650 triliun. Selain itu, nilai investasi lebih tinggi di luar Jawa yang menunjukkan pertumbuhan lebih merata.

Investasi diarahkan menopang hilirisasi. Pemerintah telah memetakan 28 komoditas yang terbagi dalam tiga sektor untuk sasaran nilai tambah.

Dalam kaitan itu, Sugeng berharap pemerintah tidak mengabaikan industrialisasi yang bisa menyambungkan sektor hulu dan hilir. “Tekstil ada industri hilir, tapi tidak ada hulu, sekarang hancur. Demikian pertambangan, kita ada hulu, tapi tidak ada hilir, (berpotensi) hancur juga ke depan. Jadi tidak lagi sekadar hilirisasi, tetapi industrialisasi, hulu ke hilir,” ujar legislatif dari Fraksi Partai NasDem tersebut.

Transisi Energi

Mewakili pengusaha, Bobby menyebut peluang terbesar yang dimiliki saat ini adalah pada penghiliran yang terkait dengan transisi energi. Ia mencontohkan pemanfaatan minyak sawit mentah (CPO).

“CPO kita sekarang sekitar 50 juta ton lebih dan dipakai untuk biodiesel sekitar 12 juta ton. Sekitar 12 juta ton konsumsi/makanan, dan sekitar 10 juta ton kita masih punya begitu banyak produksi CPO yang bisa kita lakukan hilirisasi dari sini,” tutur Bobby.

Di sisi lain, Komaidi mengingatkan agar berhati-hati memetakan langkah transisi ke energi baru dan terbarukan (EBT). “Khawatirnya, kita sudah jumping ke EBT, meninggalkan fosil, tapi dunia masih begitu-begitu saja. Nanti kita jadi market juga,” tandasnya.

Nama Media: Media Indonesia

Narasumber: Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Edy Junaedi, Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Investasi, Hilirisasi, dan Lingkungan Hidup Kamar Dagang dan Industri (Kad

  • All Posts
  • Event
  • Newsletter
Realisasi Investasi Tembus Rp 6 Triliun

Realisasi Investasi Tembus Rp 6 Triliun

Iklim investasi di Kota Tangsel menunjukkan tren positif. Saat ini, capaian realisasi investasi sudah di angka Rp 6 triliun. “Hampir...

Perjanjian Internasional Buka Jalan Investasi ke Indonesia

Perjanjian Internasional Buka Jalan Investasi ke Indonesia

Perjanjian investasi internasional juga tak selalu mulus untuk dijalankan. Apalagi kondisi perekonomian global bersifat dinamis. Kepemimpinan Indonesia dalam Presidensi G-20...

DPMPTSP Jabar Realisasikan Target Sejuta NIB untuk UMKM di 2024

DPMPTSP Jabar Realisasikan Target Sejuta NIB untuk UMKM di 2024

Bandung-Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Barat berhasil merealisasikan target sejuta Nomor Induk Berusaha (NIB),...

About Us

  • Why Invest In Indonesia

Investment Guidebook

Download Here

Project Opportunities

  • Infrastructure
  • Energy
  • Healthcare​
  • Tourism
  • Special Economic Zone​
  • Industrial Estate

Procedure

  • Setting Up Company​
  • Taxation
  • Incentives
  • Foreign Company Representative Office
  • Legal Overview

Contact Info

  • Indonesia Investment Promotion Centre (IIPC) London
  • Ministry of Investment of the Republic Indonesia - Investment Coordinating Board (BKPM)
  • +44 (0) 3440 3830
  • [email protected]
  • 19th Floor, Heron Tower, 110 Bishopsgate, London EC2N 4AY, United Kingdom
  • Why Indonesia
  • Project Opportunities
    • Infrastructure
    • Energy
    • Special Economic Zone
    • Healthcare
    • Tourism
    • Industrial Estates
  • Services
    • Service
    • Our team
    • Letter of Reference
  • Procedure
    • Setting Up Company​
    • Taxation
    • Incentives
    • Foreign Company Representative Office
    • Legal Overview
  • Contact Us
  1. Anambas
  2. Bandung
  3. Bangka
  4. Banyuwangi
  5. Bengkulu
  6. Blitar
  7. Blora
  8. Bogor
  9. Bonoi Tidal River Bore
  10. Bugam Raya
  11. Bulukumba
  12. Cianjur
  13. Donggala
  14. Garut
  15. Gresik
  16. Gunung Kidul
  17. Gunung Sitoli
  18. Jambi
  19. Kerinci
  20. Kulon Progo
  21. Magelang
  22. Malang
  23. Medana
  24. Merangin
  25. Mojokerto
  26. Muara Enim
  27. Nias Utara
  28. Pagar Alam
  29. Palembang
  30. Palu
  31. Pangandaran
  32. Pasuruan
  33. Pekanbaru
  34. Pesisir Selatan
  35. Pontianak
  36. Rembang
  37. Rote Island
  38. Rupat Island
  39. Sabang Weh Island
  40. Samosir
  41. Sanggau
  42. Saumlaki
  43. Selayar Island
  44. Selayar
  45. Semarang
  46. Serang
  47. Singkawang
  48. Sleman
  49. Sukabumi
  50. Sumenep
  51. Sungai Penuh
  52. Tasikmalaya
  53. Toba Samosir
  54. Trenggalek
  55. Wakatobi
  56. Wonogiri
  1. Wakatobi
  2. Tanjung Lesung
  3. Morotai
  4. Mandalika
  5. Labuan Bajo
  6. Kepulauan Seribu dan Kota Tua
  7. Bromo
  8. Borobudur
  9. Lake Toba
  10. Tanjung Kelayang