Hilirisasi dan inovasi teknologi berperan penting untuk memperkuat ketahanan ekonomi nasional yang berkelanjutan. Sementara itu, sektor pasar modal sebagai bagian dari industri jasa keuangan memiliki peran besar untuk mendukung pencapaian target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8%.
“Ini pada prinsipnya akan meningkatkan daya tahan, dan juga ketahanan perekonomian nasional. Karena di satu sisi berbasis pada pengembangan nilai tambah hilirisasi sumber daya mineral maupun pertanian, di lain pihak berbasis dari stakeholdernya, berbasis dari sektor jasa keuangan pendukungnya, dan juga aktivitas multiplier effect-nyA akan semakin banyak berlaku di Indonesia,” kata Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar dalam acara CEO Networking 2024 dengan tema Navigating Global Market Forces and Technology Innovation for Sustainable Business di Jakarta, Selasa (26/11/2024). Mahendra menuturkan, hilirisasi tidak hanya meningkatkan nilai tambah sumber daya domestik, tetapi juga membuka peluang investasi dan memperkuat daya saing Indonesia di pasar global.
Selain itu, untuk menuju ketahanan ekonomi berkelanjutan, OJK mendukung komitmen nasional dalam mencapai net zero emission dan pembangunan berkelanjutan antara lain dengan mengeluarkan Taksonomi Keuangan Berkelanjutan Indonesia (TKBD.Untuk taksonomi versi pertama yang sudah diterbitkan, jelas dia, OJK berfokus pada sektor ataupun proses energy transition dan critical minerals, karena critical minerals sangat diperlukan untuk energy transition. “Tahap selanjutnya dari taksonomi berkelanjutan itu adalah versi dua yang berkaitan dengan sektor construction, real estate, transportation and storage, dan agro serta forestry and land use. Saat ini sedang dalam finalisasi dan kami harapkan pada awal tahun depan akan bisa diterbitkan,” ujar dia. Di sisi lain, OJK mendukung upaya pemerintah dalam rencana dan keinginan untuk menjadi anggota dari Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) dan kelompok negara-negara BRICS yang merupakan langkah strategis yang tepat dalam memperkuat landasan ekonomi, keuangan, dan investasi di Indonesia menuju perekonomian yang semakin modem dan berkembang.
Pada kesempatan itu, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Ferry Irawan mengatakan, untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8% yang ditetapkan pemerintah, maka dibutuhkan peran serta industri jasa keuangan terutama sektor pasar modal. Pasar modal berperan sebagai pilar utama pembiayaan pembangunan, terutama dalam mendukung hilirisasi industri, transisi energi, dan penguatan ekonomi digital. Sementara itu, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Rosan P Roeslani menuturkan investasi penting sebagai kunci pencapaian target pertumbuhan ekonomi 8%.
Nama Media: Investor Daily
Narasumber: Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar