Usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan industri kecil menengah (IKM) perlu dikuatkan dan dikembangkan untuk pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Hal ini akan mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan, karena UMKM menyerap banyak tenaga kerja. Produktivitas IKM dan UMKM perlu ditingkatkan melalui digitalisasi.
Demikian salah satu strategi dan arah kebijakan yang disampaikan Tim Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas 17 Agustus 1945 (FEB Untag Semarang) dalam diskusi daring “Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Bintan”, baru baru ini. Diskusi sebagai tindak lanjut kunjungan tim ke Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Bapelitbang) Kabupaten Bintan untuk melakukan kajian.
Koordinator tim, Tri Widayati menjelaskan, tujuan analisis antara lain untuk mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi daerah dengan penyajian data statistik sebagai bahan perencanaan pembangunan regional, khususnya bidang ekonomi.
Pro-Investasi
Strategi dan arah kebijakan yang lain adalah, meningkatkan kemudahan berinvestasi dan iklim usaha yang kondusif. Hal ini dapat dilakukan melalui penyediaan regulasi dan kebijakan yang pro investasi, peningkatan peran serta masyarakat dalam menjaga ketentraman dan ketertiban, dan terwujudnya kestabilan harga.
“Perlu memperluas kesempatan kerja, meningkatkan kapabilitas SDM, dan pengendalian laju penduduk. Ini terkait langsung dengan upaya penyediaan labor supply yang produktif sebagai bagian pemanfaatan bonus demografi. Tujuannya adalah penurunan tingkat pengangguran terbuka (TPT) dan meningkatnya kesempatan kerja sebagai dampak dari peningkatan elastisitas kesempatan kerja,” katanya.
Menurut doktor Studi Pembangunan ini, sentra sentra usaha/produk ekonomi lokal juga harus dikembangkan. Strategi ini dilaksanakan paralel dengan upaya pengembangan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi berskala besar (Kawasan Ekonomi Khusus Galang Batang, Kawasan Bintan Industrial Estate, dll) yang menjadi bagian dari Proyek Strategis Nasional di Kabupaten Bintan.
“Strategi ini mendukung upaya penurunan TPT dan peningkatan kesempatan kerja yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan kesejahteraan penduduk, sekaligus mengurangi ketimpangan pendapatan antar masyarakat,” katanya.
Selain itu, pengelolaan daya saing pariwisata, pemanfaatan dan pengendalian tata ruang, percepatan penetapan Rencana Detail Tata Ruang pada kawasan strategis perekonomian, serta kualitas dan kuantitas infrastruktur dasar penunjang ekonomi. Semua itu akan berhasil kalau didukung dengan sinergitas antar Organisasi Pelaksana Daerah (OPD), elemen masyarakat, dan media.
Nama Media: Suara Merdeka
Narasumber: Koordinator tim, Tri Widayati