Indonesia semakin membuka lebar pintu bagi investor. Hal ini dibuktikan dengan kehadiran Omnibus Law yang merevisi daftar negatif investasi asing.
Indonesia semakin membuka lebar pintu bagi investor. Hal ini dibuktikan dengan kehadiran Omnibus Law yang merevisi daftar negatif investasi asing.
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani menyatakan, sebelumnya ada 100 sektor yang dilarang digarap investor.
“Kini, hanya lima sektor saja yang tidak dapat dimasuki oleh investasi asing. Hal itu harus dilakukan untuk menarik sebanyak-banyaknya investor,” kata Rosan melalui keterangan di Jakarta, Kamis (28/11/2024).
Menurutnya, investasi merupakan faktor yang berperan penting untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen.
Karena itu, Pemerintah akan fokus meningkatkan aliran investasi berkualitas sebagai salah satu prioritas utama dalam rencana pembangunan ekonomi ke depannya.
Untuk mencapai target 8 persen, lanjut Rosan, terlihat bahwa struktur pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini didorong oleh beberapa faktor utama.
Rosan menyebut, konsumsi domestik memberikan kontribusi sebesar 53-54 persen terhadap pertumbuhan ekonomi. Sedangkan investasi berperan sekitar 24-25 persen.
Pengeluaran Pemerintah menyumbang sekitar 8-9 persen. Sedangkan ekspor minus impor berkontribusi sekitar 2 persen.
Ketua Dewan Ekonomi Nasional sekaligus Penasihat Khusus Presiden Urusan Digitalisasi dan Teknologi Pemerintahan Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, meski menghadapi berbagai tantangan global, tahun lalu pertumbuhan ekonomi Indonesia masih bertahan di 5,2 persen.
Hal tersebut merupakan bukti kuatnya fondasi perekonomian di negara ini. Ke depannya, Indonesia optimistis pertumbuhan ekonomi dapat tetap meningkat.
Luhut menyampaikan, Pemerintah terus bekerja keras meningkatkan daya saing ekonomi dengan fokus pada reformasi dan peningkatan efisiensi di seluruh kemente-rian dan lembaga.
“Kami yakin Indonesia dapat terus tumbuh dan berkembang. Perekonomian tetap solid meskipun terdapat ketidakpastian global, kami masih memiliki ruang yang besar untuk tumbuh,” yakin Luhut.
Nama Media:Rakyat Merdeka
Narasumber:Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani, Ketua Dewan Ekonomi Nasional sekaligus Penasihat Khusus Presiden Urusan Digitalisasi dan Teknologi Pemerintahan Luhut Binsar Pandjaitan