Jalan tol Serang-Panimbang (Serpan) ditargetkan mulai beroperasi pada tahun 2025.
Kehadiran tol Serpan berdampak positif untuk perekonomian masyarakat, dan menarik investor masuk ke Lebak baik penanaman modal asing (PMA) maupun penanaman modal dalam negeri (PMDN).
“Kami yakin daerah ini menjadi daerah investasi, karena memiliki potensi kekayaan sumber daya alam yang kaya, seperti pertambangan, pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan,” kata Analis Kebijakan Madya Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Lebak Robertus Erwin, Senin (16/9/2024).
Ia menyebut pembangunan Tol Serpan ditopang dengan kebijakan Pemerintah Kabupaten Lebak yang memberikan kemudahan proses perizinan dengan sistem digitalisasi sepanjang terpenuhi persyaratan. Selain itu juga pemerintah daerah menyediakan Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) untuk kawasan industri seluas 10.373 hektare di Kecamatan Cileles.
“Kami optimistis kawasan industri nantinya bisa menyerap ribuan tenaga kerja lokal dan bisa menyejahterakan masyarakat,” kata Robertus. Ia mengatakan, pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang sepanjang 83,67 kilometer untuk mendukung Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Panimbang Kabupaten Pandeglang memberikan dampak positif bagi Kabupaten Lebak.
Sebab, jalan tol tersebut melintasi lima kecamatan di Kabupaten Lebak sehingga dapat mempercepat tumbuhnya kawasan sektor industri di wilayah selatan Banten. Selama ini, wilayah selatan Banten masih tertinggal jauh dibandingkan Serang, Cilegon dan Tangerang Raya. Oleh karena itu, dengan jalan Tol Serang-Panimbang dipastikan akan menjadi kawasan industri dan ekonomi baru, karena terkoneksi dengan Tol Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Cikarang, Depok dan Bandung.
“Kami menyediakan lahan untuk kawasan sektor industri seluas 3.000 hektare di Kecamatan Cileles sebagai pintu gerbang selatan Banten,” ujarnya.
Ia berkeyakinan Kabupaten Lebak akan menjadi daerah kawasan industri maka nilai target investasi bisa di atas Rp 5-10 triliun per tahun. Apalagi saat ini, realisasi investasi berdasarkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) dari PMA dan PMDN pada semester 1 (Januari-Juni 2024) mencapai Rp 600 miliar. Jumlah investor yang menanamkan modalnya di Kabupaten Lebak sebanyak 151 perusahaan dengan 692 proyek dan menyerap tenaga kerja 2.786 orang.
Ia menyebut, realisasi investasi berdasarkan negara antara lain Korea Selatan Rp 18 miliar, Singapura Rp 10 miliar, Malaysia Rp 3 miliar, Tiongkok Rp 750 juta dan Thailand Rp 441 juta. “Kami optimistis target investasi Rp 1,4 triliun 2024 bisa tercapai dalam waktu tiga bulan ke depan,” ucap Robertus.