Skip to content
  • Why Indonesia
  • Project Opportunities
    • Infrastructure
    • Energy
    • Special Economic Zone
    • Healthcare
    • Tourism
    • Industrial Estates
  • Services
    • Service
    • Our team
    • Letter of Reference
  • Procedure
    • Setting Up Company​
    • Taxation
    • Incentives
    • Foreign Company Representative Office
    • Legal Overview
  • Contact Us
  • Why Indonesia
  • Project Opportunities
    • Infrastructure
    • Energy
    • Special Economic Zone
    • Healthcare
    • Tourism
    • Industrial Estates
  • Services
    • Service
    • Our team
    • Letter of Reference
  • Procedure
    • Setting Up Company​
    • Taxation
    • Incentives
    • Foreign Company Representative Office
    • Legal Overview
  • Contact Us
Instagram Linkedin

Tugas Berat Kerek Ekonomi Tumbuh 8%

  • itskena
  • August 30, 2024
  • 9:03 am
Facebook
Twitter
LinkedIn

Presiden terpilih Prabowo Subianto membidik pertumbuhan ekonomi yang cukup ambisius yakni 8% pada tahun ketiga menjabat atau pada 2028. Hal ini akan dilakukan dengan mendongkrak kinerja investasi.

Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Laode M Kamaluddin menyampaikan, bila Indone­sia ingin mencapai pertum­buhan 6%-8% dan akan keluar dari negara middle income trap, maka investasi harus didorong.

“Rasio investasi terhadap pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) harus mencapai sekitar 40,6%,” kata Laode dalam agenda, Kamis (29/8).

Adapun saat ini, inves­tasi berkontribusi sekitar 30% terhadap produk domestik bruto (PDB) RI.

Selain itu, lajut Laode, pemerintahan Prabowo akan fokus pada investasi hijau, yang diharapkan bisa menca­pai target pengurangan karbon 30%. Juga, mengerek in­vestasi asing langsung di tengah keterbatasan pendanaan domestik, serta membangun industri berbasis ekspor de­ngan memperkuat rupiah terhadap kurs asing. Adapun beberapa strategi yang disiapkan untuk mendorong pertumbuh­an ekonomi di antaranya in­vestasi asing akan disalurkan untuk membangun artificial intelligence data center, pembangunan carbon capture and storage (CCS), hilirisasi nikel, timah, tembaga dan bauksit, serta pembangunan Ibu Kota Nusantara.

Dari sisi penguatan industri dalam negeri, akan dilakukan dengan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT), pengembangan proyek tanggul laut, serta penguatan food es­tate. Juga penguatan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) melalui program makan bergizi gratis, renovasi rumah dan sekolah, pengembangan infrastruktur serta hilirisasi pangan.

Namun untuk mencapai target itu tidak mudah. Apalagi pertumbuhan ekonomi In­donesia dalam 10 tahun terakhir mandek di 5%. Berdasarkan hasil perhitungan Staf Ahli Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Raden Pardede, bila pertumbuhan ekonomi dibidik 8% pada 2029, maka rasio investasi business as usual (BaU) harus mencapai 45,1% dari PDB. Artinya pemerintah perlu meningkatkan rasio investasi se­kitar 16,9% dari PDB, dibandingkan skenario pertumbuan ekonomi 5% dengan rasio investasi BaU 28,2%.

Meski begitu, menurut Raden, pertumbuhan ekonomi 7% sudah cukup untuk menjadi negara maju, asalkan tidak terjadi krisis. Sehingga rasio investasi BaU hanya dibutuhkan 39,5% PDB, atau butuh dikerek sebesar 11,2% dari PDB. Selain memperbesar kontribusi investasi, pemerintah perlu meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam penggunaan capital (modal) untuk mewujudkan target itu.

Sumber :

Kontan

  • All Posts
  • Event
  • Newsletter
Realisasi Investasi Tembus Rp 6 Triliun

Realisasi Investasi Tembus Rp 6 Triliun

Iklim investasi di Kota Tangsel menunjukkan tren positif. Saat ini, capaian realisasi investasi sudah di angka Rp 6 triliun. “Hampir...

Perjanjian Internasional Buka Jalan Investasi ke Indonesia

Perjanjian Internasional Buka Jalan Investasi ke Indonesia

Perjanjian investasi internasional juga tak selalu mulus untuk dijalankan. Apalagi kondisi perekonomian global bersifat dinamis. Kepemimpinan Indonesia dalam Presidensi G-20...

DPMPTSP Jabar Realisasikan Target Sejuta NIB untuk UMKM di 2024

DPMPTSP Jabar Realisasikan Target Sejuta NIB untuk UMKM di 2024

Bandung-Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Barat berhasil merealisasikan target sejuta Nomor Induk Berusaha (NIB),...

About Us

  • Why Invest In Indonesia

Investment Guidebook

Download Here

Project Opportunities

  • Infrastructure
  • Energy
  • Healthcare​
  • Tourism
  • Special Economic Zone​
  • Industrial Estate

Procedure

  • Setting Up Company​
  • Taxation
  • Incentives
  • Foreign Company Representative Office
  • Legal Overview

Contact Info

  • Indonesia Investment Promotion Centre (IIPC) London
  • Ministry of Investment of the Republic Indonesia - Investment Coordinating Board (BKPM)
  • +44 (0) 3440 3830
  • iipc.london@investinindonesia.uk
  • 19th Floor, Heron Tower, 110 Bishopsgate, London EC2N 4AY, United Kingdom
  • Why Indonesia
  • Project Opportunities
    • Infrastructure
    • Energy
    • Special Economic Zone
    • Healthcare
    • Tourism
    • Industrial Estates
  • Services
    • Service
    • Our team
    • Letter of Reference
  • Procedure
    • Setting Up Company​
    • Taxation
    • Incentives
    • Foreign Company Representative Office
    • Legal Overview
  • Contact Us
  1. Anambas
  2. Bandung
  3. Bangka
  4. Banyuwangi
  5. Bengkulu
  6. Blitar
  7. Blora
  8. Bogor
  9. Bonoi Tidal River Bore
  10. Bugam Raya
  11. Bulukumba
  12. Cianjur
  13. Donggala
  14. Garut
  15. Gresik
  16. Gunung Kidul
  17. Gunung Sitoli
  18. Jambi
  19. Kerinci
  20. Kulon Progo
  21. Magelang
  22. Malang
  23. Medana
  24. Merangin
  25. Mojokerto
  26. Muara Enim
  27. Nias Utara
  28. Pagar Alam
  29. Palembang
  30. Palu
  31. Pangandaran
  32. Pasuruan
  33. Pekanbaru
  34. Pesisir Selatan
  35. Pontianak
  36. Rembang
  37. Rote Island
  38. Rupat Island
  39. Sabang Weh Island
  40. Samosir
  41. Sanggau
  42. Saumlaki
  43. Selayar Island
  44. Selayar
  45. Semarang
  46. Serang
  47. Singkawang
  48. Sleman
  49. Sukabumi
  50. Sumenep
  51. Sungai Penuh
  52. Tasikmalaya
  53. Toba Samosir
  54. Trenggalek
  55. Wakatobi
  56. Wonogiri
  1. Wakatobi
  2. Tanjung Lesung
  3. Morotai
  4. Mandalika
  5. Labuan Bajo
  6. Kepulauan Seribu dan Kota Tua
  7. Bromo
  8. Borobudur
  9. Lake Toba
  10. Tanjung Kelayang