Skip to content
  • Why Indonesia
  • Project Opportunities
    • Infrastructure
    • Energy
    • Special Economic Zone
    • Healthcare
    • Tourism
    • Industrial Estates
  • Services
    • Service
    • Our team
    • Letter of Reference
  • Procedure
    • Setting Up Company​
    • Taxation
    • Incentives
    • Foreign Company Representative Office
    • Legal Overview
  • Contact Us
  • Why Indonesia
  • Project Opportunities
    • Infrastructure
    • Energy
    • Special Economic Zone
    • Healthcare
    • Tourism
    • Industrial Estates
  • Services
    • Service
    • Our team
    • Letter of Reference
  • Procedure
    • Setting Up Company​
    • Taxation
    • Incentives
    • Foreign Company Representative Office
    • Legal Overview
  • Contact Us
Instagram Linkedin

Tugas Berat Kerek Ekonomi Tumbuh 8%

Presiden terpilih Prabowo Subianto membidik pertumbuhan ekonomi yang cukup ambisius yakni 8% pada tahun ketiga menjabat atau pada 2028. Hal ini akan dilakukan dengan mendongkrak kinerja investasi. Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Laode M Kamaluddin menyampaikan, bila Indone­sia ingin mencapai pertum­buhan 6%-8% dan akan keluar dari negara middle income trap, maka investasi harus didorong. “Rasio investasi terhadap pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) harus mencapai sekitar 40,6%,” kata Laode dalam agenda, Kamis (29/8). Adapun saat ini, inves­tasi berkontribusi sekitar 30% terhadap produk domestik bruto (PDB) RI. Selain itu, lajut Laode, pemerintahan Prabowo akan fokus pada investasi hijau, yang diharapkan bisa menca­pai target pengurangan karbon 30%. Juga, mengerek in­vestasi asing langsung di tengah keterbatasan pendanaan domestik, serta membangun industri berbasis ekspor de­ngan memperkuat rupiah terhadap kurs asing. Adapun beberapa strategi yang disiapkan untuk mendorong pertumbuh­an ekonomi di antaranya in­vestasi asing akan disalurkan untuk membangun artificial intelligence data center, pembangunan carbon capture and storage (CCS), hilirisasi nikel, timah, tembaga dan bauksit, serta pembangunan Ibu Kota Nusantara. Dari sisi penguatan industri dalam negeri, akan dilakukan dengan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT), pengembangan proyek tanggul laut, serta penguatan food es­tate. Juga penguatan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) melalui program makan bergizi gratis, renovasi rumah dan sekolah, pengembangan infrastruktur serta hilirisasi pangan. Namun untuk mencapai target itu tidak mudah. Apalagi pertumbuhan ekonomi In­donesia dalam 10 tahun terakhir mandek di 5%. Berdasarkan hasil perhitungan Staf Ahli Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Raden Pardede, bila pertumbuhan ekonomi dibidik 8% pada 2029, maka rasio investasi business as usual (BaU) harus mencapai 45,1% dari PDB. Artinya pemerintah perlu meningkatkan rasio investasi se­kitar 16,9% dari PDB, dibandingkan skenario pertumbuan ekonomi 5% dengan rasio investasi BaU 28,2%. Meski begitu, menurut Raden, pertumbuhan ekonomi 7% sudah cukup untuk menjadi negara maju, asalkan tidak terjadi krisis. Sehingga rasio investasi BaU hanya dibutuhkan 39,5% PDB, atau butuh dikerek sebesar 11,2% dari PDB. Selain memperbesar kontribusi investasi, pemerintah perlu meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam penggunaan capital (modal) untuk mewujudkan target itu. Sumber : Kontan

Read More »

Bertemu PM Lawrence Wong, Rosan Rayu Negeri Singa Tingkatkan Investasi Di Indonesia

Pemerintah menggenjot sektor investasi di dalam negeri. Untuk mendapatkan investor, Menteri Investasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani melakukan kunjungan ke Singapura, Selasa (27/8/2024). Di Singapura, Rosan bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Lawrence Wong. Dalam pertemuan itu, Rosan menyinggung target pertumbuhan ekonomi yang ingin dicapai Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, yakni 8 persen. “Untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi tersebut, kunci utamanya adalah kontribusi investasi yang lebih besar. Terutama investasi yang berorientasi ekspor,” kata Rosan dalam keterangan resmi Kementerian Investasi/BKPM, Kamis (29/8/2024). Dalam pertemuannya dengan Lawrence Wong, Rosan membahas beberapa topik penting. Di antaranya terkait kondisi geopolitik serta potensi investasi di sektor infrastruktur, kesehatan, kawasan industri, energi baru terbarukan, pendidikan, ketahanan pangan dan manufaktur. Rosan menekankan pentingnya Singapura sebagai partner Indonesia dalam ekonomi dan investasi. Mengingat Singapura selalu menduduki peringkat pertama realisasi investasi di Indonesia selama hampir selama 10 tahun terakhir. Rosan menyampaikan, Pemerintah Indonesia juga akan memberikan insentif super tax deduction bagi investor Negeri Singa yang menyediakan fasilitas pelatihan dan vokasi. “Intinya, Pemerintah Indonesia fokus meningkatkan human capital,” ujarnya. Lawrence Wong menyampaikan optimismenya terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini. Di tengah kondisi tensi geopolitik yang tinggi, Wong menyampaikan perlunya peningkatan hubungan bilateral yang lebih erat dan saling melengkapi antarnegara, termasuk Indonesia dan Singapura. Wong menjelaskan minat dan komitmen beberapa perusahaan Singapura untuk berinvestasi di Indonesia. Antara lain, potensi Carbon Capture Storage (CCS), kawasan industri, serta pembangkit listrik di Batam, Bintan dan Karimun (BBK). “Kami melihat peluang pengembangan data center di Singapura dan Indonesia dengan tingginya pertumbuhan perusahaan teknologi start up,” ujar Wong. Menurutnya, Indonesia juga memiliki potensi CCS yang besar dan Singapura akan menjadi pengguna CCS. “Kami harap Indonesia dan Singapura dapat bekerja sama dengan erat,” ucap Wong. Teken MoU Dalam rangkaian kunjungan ke Singapura, Rosan juga melaksanakan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Chairman dan Chief Executive Officer (CEO) Raffles Education Limited, Chew Hua Seng, terkait Promosi Potensi Investasi di Sektor Pendidikan. Rosan menjelaskan, MoU ini merupakan kerangka kerja kolaborasi antara Kemente-rian Investasi/BKPM dengan Raffles untuk memfasilitasi potensi investasi sektor pendidikan di Indonesia, yang dapat menyediakan pendidikan kualitas tinggi dan selaras dengan kebutuhan tenaga kerja di Indonesia, khususnya Ibu Kota Nusantara (IKN). Dia berharap, MoU ini dapat mengembangkan kolaborasi dalam skala yang lebih luas. Termasuk studi gabungan untuk membahas potensi investasi di sektor pendidikan, pengembangan fasilitas edukasi yang mutakhir. Serta kolaborasi pengembangan kapasitas tenaga pendidik, administrator dan institusi pendidikan lokal. Kerja sama ini juga bagian dari peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan tenaga kerja di Indonesia, sehingga dapat sesuai dengan permintaan pasar tenaga kerja.  Sumber : Rakyat Merdeka

Read More »

Pemerintah Incar Investasi Singapura ke Indonesia Tembus Rp972 Triliun

Menteri Investasi Rosan Roeslani mengincar investasi dari Singapura ke Indonesia tembus USD63.17 miliar atau setara Rp972 triliun tahun ini. Menurutnya, angka ini didasarkan pada total investasi Singapura periode 2019-Juni2024 yang mencapai USD63.17 miliar atau setara dengan 29,8% total Penanaman Modal Asing (PMA) di Indonesia. “Yang menjadi prioritas pemerintah kedepannya adalah sektor hilirisasi sumber daya alam, energi bersih, kesehatan, dan pengembangan sumber daya manusia,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (29/8/2024). Rosan menjelaskan bahwa fokus pemerintahan yang bam di bawah kepemimpinan Bapak Prabowo akan bertanjut dengan kepemimpinan Bapak Jokowi saat ini. Menjelang masa transisi ke pemerintahan yang baru, seluruh jajaran pemerintah, termasuk di Kementerian Investasi/BKPM, bersiap agar prosesnya berjalan dengan lancar. “Kami terus memperbaiki iklim investasi di Indonesia melalui regulasi dan insentif yang ditawarkan. Kami ingin mendengar secara langsung apa yang menjadi perhatian utama pengusaha di Singapura untuk melakukan investasi di Indonesia,” ujar Rosan. Menteri Investasi Rosan Roeslani sendiri telah bertemu dengan Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong untuk membahas peningkatan investasi serta kolaborasi di sektor-sektor kunci yang telah dibahas, termasuk hilirisasi sumber daya alam, energi bersih, dan pengembangan sumber daya manusia. Pertemuan ini juga akan fokus pada langkah-langkah konkret untuk memperkuat kerja sama bilateral dan mendorong proyek investasi strategis. Masih hari yang sama, Rosan juga melangsungkan pertemuan dengan beberapa pimpinan perusahaan terkemuka dari Singapura. Pertama, pertemuan dengan SP Group untuk membahas investasi jaringan listrik lintas negara. Kedua, pertemuan dengan SingTel untuk membahas investasi di sektor infrastruktur, data center, dan telekomunikasi. Ketiga, pertemuan dengan Sembcorp untuk membahas investasi proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Ibu Kota Nusantara, kawasan industri Kendal (Sembcorp Urban), dan infrastruktur telekomunikasi di Batam. Keempat, pertemuan dengan ST Telemedia Global Data Center (STT GDC) untuk membahas rencana investasi di sektor data center.  Sumber : Pos Kota

Read More »

3 Proyek Investasi Strategis Dihadirkan BI di AS

Bank Indonesia (BI) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung upaya bersama Kementerian dan Lembaga terkait untuk menarik aliran modal asing melalui investasi di sektor riil. Salah satu bentuk komitmen ini diwujudkan melalui sinergi dengan Kementerian Luar Negeri RI, Kementerian Investasi RI/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Washington D.C., serta US-ASEAN Business Council dalam penyelenggaraan “Indonesia Business Forum” di Washington D.C., Amerika Serikat (AS) pada 26 Agustus 2024. Forum bisnis ini menegaskan kuatnya hubungan diplomatik antara Indonesia dan AS yang telah terjalin selama 75 tahun, terutama setelah kedua negara sepakat meningkatkan status kemitraan menjadi Comprehensive Strategic Partnership (CSP). Salah satu langkah penting dalam mempererat kerja sama ini adalah dengan meningkatkan investasi AS di Indonesia. Pada kesempatan ini, BI memfasilitasi kehadiran tiga proyek investasi strategis, dari total tujuh proyek investasi yang dipromosikan. Proyek-proyek tersebut meliputi: Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (Geothermal) di Candi Umbul Telomoyo, Jawa Tengah, yang memanfaatkan panas bumi sebagai sumber energi alternatif; Industri Pengolahan Tembaga di Jawa Timur, yang mendukung kebijakan hilirisasi industri untuk meningkatkan nilai tambah tembaga di Indonesia; serta Kawasan Industri Aceh (KIA) Ladong, yang ditargetkan menjadi pusat industri dan hilirisasi halal di Aceh, dengan fokus pada produk makanan, minuman, dan lainnya. Pemilihan ketiga proyek ini berdasarkan hasil kurasi BI bersama Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) New York untuk ditawarkan kepada investor di AS, dengan mempertimbangkan ketertarikan investor terhadap sektor proyek tersebut. Pada forum tersebut, Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta menyampaikan 5 alasan untuk berinvestasi di Indonesia, yaitu 1) pertumbuhan ekonomi yang kuat dengan prospek positif; 2) fundamental makroekonomi yang stabil; 3) komitmen kuat Pemerintah Indonesia terhadap reformasi struktural untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif; 4) akselerasi digitalisasi ekonomi dan keuangan; serta 5) pengembangan ekonomi inklusif dan berkelanjutan. Turut hadir memberikan sambutan yaitu Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi; Wakil Menteri Perdagangan Bidang Perdagangan Internasional U.S. Department of Commerce, Marisa Lago; Presiden dan CEO US-ASEAN Business Council, Ambassador Ted Osius (Ret.); serta Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Washington D.C., Ida Bagus Made Bimantara. Forum Bisnis ini kemudian dilanjutkan dengan diskusi panel yang menghadirkan Deputi Kemenko Bidang Perekonomian, Kepala Kantor Perwakilan BI New York, Deputi Kementerian Investasi, dan Sekretaris Jenderal Kementerian Industri. Diskusi tersebut membahas antara lain kinerja investasi asing langsung (FDI) di Indonesia, perkembangan ekonomi Indonesia, serta dukungan kebijakan pemerintah dalam mendorong aliran investasi di sektor riil. Selain itu, rangkaian kegiatan “Indonesia Business Forum” juga mencakup penyelenggaraan acara promosi perdagangan yang mengangkat tema “Wow Indonesia Festival” pada 25 Agustus 2024 di Pennsylvania Avenue, Washington D.C. Pada acara ini, BI menampilkan sustainable fashion show karya desainer Indonesia sebagai bagian dari rangkaian selebrasi FEKDI x KKI. Pada kesempatan ini BI juga menghadirkan produk unggulan seperti wastra, pakaian jadi, kerajinan, dan makanan ringan dari delapan UMKM binaan. Melalui rangkaian kegiatan ini, diharapkan hubungan bilateral antara Indonesia dan AS dalam bidang investasi dan perdagangan dapat semakin diperkuat, sejalan dengan upaya bersama untuk menciptakan sinergi yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif bagi kedua negara di masa depan. Sumber : https://www.bi.go.id/id/publikasi/ruang-media/news-release/Pages/sp_2618424.aspx 

Read More »

KEK Singhasari Jatim Digital Pertama di Indonesia

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari merupakan pusat pengembangan teknologi digital dan pariwisata yang terletak di area geostrategis Malang Raya, Jawa Timur. Tepatnya di Jalan Trunojoyo No.4, Ngadiluwih, Kedungpedaringan, Kecamatan Kepanjen, Malang, Jawa Timur 65163. KEK Singhasari diproyeksikan menarik investasi sebesar Rp11,92T dan diproyeksikan dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 6.863 tenaga kerja hingga tahun 2030. Berdasarkan data dari laman resmi KEK Singhasari, ada beberapa keunggulan yang dimiliki. Pertama, letak yang strategis. Unggul secara geoekonomi dengan lokasi yang mudah diakses, KEK Singhasari terhubung dengan tiga pusat transportasi utama di Jawa Timur seperti Bandara Internasional Juanda, Pelabuhan Tanjung Perak, dan Jalan Tol Pandaan-Malang. Kedua, ekosistem digital pertama di Indonesia. Sebagai KEK digital pertama di Indonesia, KEK Singhasari terbuka untuk segala bentuk investasi teknologi, termasuk cloud computing, smart city, platform ekonomi digital, dll. KEK Singhasari mendukung perkembangan industri kreatif di Indonesia dengan investasi startup. Di bulan Oktober 2022, KEK Singhasari telah meresmikan Animation and Film Factory (AFF), sebuah pusat animasi dan film terbesar di Indonesia. KEK ini juga memiliki komitmen untuk mempersiapkan digital talent sesuai dengan kebutuhan industri, sehingga hal tersebut menjadikan KEK Singhasari dipilih sebagai lokasi pilot project KEK Pendidikan pertama di Indonesia.  Ketiga, angka demografis yang besar. Malang Raya memiliki populasi dengan Indeks Pengembangan Manusia (IPM) di atas rata-rata Provinsi Jawa Timur membawa potensi besar pada pengembangan SDM khususnya pada pengembangan ekosistem digital dan ekonomi kreatif. Tak hanya itu, Indonesia mengalami bonus demografi, jumlah usia produktif akan menguasai populasi antara tahun 2025 sampai 2035. Keempat, wisata dan peninggalan sejarah. KEK Singhasari berlokasi di situs bersejarah di kaki Gunung Arjuna yang merupakan fasilitas pendukung Taman Bromo Tengger Semeru. Kawasan ini dahulu merupakan pusat kerajaan yang paling berpengaruh di Asia Tenggara pada abad ke-13.  Saat ini, KEK Singhasari memiliki koleksi tanaman yang kaya akan 1000 spesies berbeda, dengan total 50.000 tanaman tumbuh di ketinggian 600-700m di atas permukaan laut. Sumber : https://kominfo.jatimprov.go.id/berita/singhasari-kek-digital-pertama-di-indonesia 

Read More »

BI lakukan pendalaman pasar dukung target investasi pemerintah 2025

Bank Indonesia (BI) melakukan pendalaman pasar dan kelancaran sistem pembayaran untuk mendukung pencapaian realisasi investasi pemerintah pada 2025 yang ditargetkan sebesar Rp1.900 sampai dengan Rp2.000 triliun. “Di Bank Indonesia kami juga melakukan pendalaman pasar keuangan. Kami bersama-sama dengan industri di sini kita ada Asosiasi Pasar Uang dan Valuta Asing Indonesia (Apuvindo) karena kalau kita bicara investasi sebesar itu, pastinya banyak sumber dari luar,” kata Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti di Jakarta, Rabu. Dalam acara Central Banking Services Festival 2024, Destry menuturkan pasar keuangan domestik masih dangkal, hal itu akan menimbulkan gejolak, dan apabila kualitas setelmen tidak terus ditingkatkan maka itu juga akan menghambat. Oleh karena itu, Bank Indonesia yang bergerak di sektor keuangan terus meningkatkan kualitas, pelayanan termasuk juga inovasi dalam rangka mendukung kelancaran sistem pembayaran, arus keuangan dan setelmen. “Itu akan sangat dibutuhkan karena sektor riil berkembang dengan cepat tentunya kita harus juga mempunyai sektor keuangan yang bisa juga berkembang dengan cepat,” tuturnya. Adapun instrumen moneter pro-market untuk pendalaman pasar tersebut berupa Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI), dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI), yang terus dioptimalkan ke depan. Bank Indonesia juga menjaga struktur suku bunga di pasar uang rupiah untuk daya tarik imbal hasil bagi aliran masuk portofolio asing ke aset keuangan domestik. Di samping itu, BI terus memperkuat bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di tengah masih tingginya risiko ketidakpastian pasar keuangan global. Sebelumnya, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menargetkan nilai investasi pada 2025 bisa mencapai Rp1.900 sampai dengan Rp2.000 triliun atau naik sekitar 16 persen dari target 2024. Wakil Menteri Investasi Yuliot Tanjung mengatakan bahwa untuk mencapai target tersebut, pemerintah akan melakukan konsolidasi terhadap berbagai kebijakan yang selama ini berjalan terpisah-pisah. Menurut dia, terdapat empat pilar utama yang akan menjadi fokus pemerintah untuk dikonsolidasikan, yaitu kebijakan investasi, kebijakan industri, kebijakan keuangan, dan kebijakan perdagangan. Integrasi keempat pilar itu diharapkan dapat meningkatkan daya saing investasi di Indonesia. Sumber : https://www.antaranews.com/berita/4291487/bi-lakukan-pendalaman-pasar-dukung-target-investasi-pemerintah-2025 

Read More »

Rosan Bidik Investasi Singapura Di Indonesia Naik Di Atas Rp975,3 T

Baru sepekan menjabat sebagai Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani langsung gaspol dengan melakukan kunjungan ke Singapura dan dijadwalkan bertemu Perdana Menteri (PM), Singapura Lawrence Wong. Dalam kunjungan ini, ia mengharapkan investasi Singapura di Indonesia dapat meningkat di atas USD 63,17 miliar, atau setara Rp 975,34 triliun. Angka ini didasarkan pada total investasi Singapura periode 2019- Juni 2024 yang mencapai USD 63,17 miliar atau setara dengan 29,8 persen total Penanaman Modal Asing (PMA) di Indonesia. “Yang menjadi prioritas pemerintah ke depannya adalah sektor hilirisasi sumber daya alam, energi bersih, kesehatan, dan pengembangan sumber daya manusia,” kata Rosan dalam keterangan tertulis, Selasa (27/8). Ia menjelaskan, fokus pemerintahan yang baru di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto akan berlanjut dengan kepemimpinan Jokowi Widodo (Jokowi) saat ini. Menjelang masa transisi ke pemerintahan yang baru, seluruh jajaran pemerintah, termasuk di Kementerian Investasi/BKPM, bersiap agar prosesnya berjalan dengan lancar. “Kami terus memperbaiki iklim investasi di Indonesia melalui regulasi dan insentif yang ditawarkan. Kami ingin mendengar secara langsung apa yang menjadi perhatian utama pengusaha di Singapura untuk melakukan investasi di Indonesia,” ujar Rosan. Secara agenda, Rosan dijadwalkan bertemu dengan Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong untuk membahas peningkatan investasi serta kolaborasi di sektorsektor kunci yang telah dibahas. Termasuk hilirisasi sumber daya alam, energi bersih, dan pengembangan sumber daya manusia. Pertemuan ini juga akan fokus pada langkah-langkah konkret untuk memperkuat kerja sama bilateral dan mendorong proyek investasi strategis. Sumber : https://bkpm.go.id/id/info/siaran-pers/akan-bertemu-pm-singapura-rosan-harapkan-investasi-singapura-di-indonesia-meningkat-di-atas-usd63-17-miliar 

Read More »

About Us

  • Why Invest In Indonesia

Investment Guidebook

Download Here

Project Opportunities

  • Infrastructure
  • Energy
  • Healthcare​
  • Tourism
  • Special Economic Zone​
  • Industrial Estate

Procedure

  • Setting Up Company​
  • Taxation
  • Incentives
  • Foreign Company Representative Office
  • Legal Overview

Contact Info

  • Indonesia Investment Promotion Centre (IIPC) London
  • Ministry of Investment of the Republic Indonesia - Investment Coordinating Board (BKPM)
  • +44 (0) 3440 3830
  • iipc.london@investinindonesia.uk
  • 19th Floor, Heron Tower, 110 Bishopsgate, London EC2N 4AY, United Kingdom
  • Why Indonesia
  • Project Opportunities
    • Infrastructure
    • Energy
    • Special Economic Zone
    • Healthcare
    • Tourism
    • Industrial Estates
  • Services
    • Service
    • Our team
    • Letter of Reference
  • Procedure
    • Setting Up Company​
    • Taxation
    • Incentives
    • Foreign Company Representative Office
    • Legal Overview
  • Contact Us
  1. Anambas
  2. Bandung
  3. Bangka
  4. Banyuwangi
  5. Bengkulu
  6. Blitar
  7. Blora
  8. Bogor
  9. Bonoi Tidal River Bore
  10. Bugam Raya
  11. Bulukumba
  12. Cianjur
  13. Donggala
  14. Garut
  15. Gresik
  16. Gunung Kidul
  17. Gunung Sitoli
  18. Jambi
  19. Kerinci
  20. Kulon Progo
  21. Magelang
  22. Malang
  23. Medana
  24. Merangin
  25. Mojokerto
  26. Muara Enim
  27. Nias Utara
  28. Pagar Alam
  29. Palembang
  30. Palu
  31. Pangandaran
  32. Pasuruan
  33. Pekanbaru
  34. Pesisir Selatan
  35. Pontianak
  36. Rembang
  37. Rote Island
  38. Rupat Island
  39. Sabang Weh Island
  40. Samosir
  41. Sanggau
  42. Saumlaki
  43. Selayar Island
  44. Selayar
  45. Semarang
  46. Serang
  47. Singkawang
  48. Sleman
  49. Sukabumi
  50. Sumenep
  51. Sungai Penuh
  52. Tasikmalaya
  53. Toba Samosir
  54. Trenggalek
  55. Wakatobi
  56. Wonogiri
  1. Wakatobi
  2. Tanjung Lesung
  3. Morotai
  4. Mandalika
  5. Labuan Bajo
  6. Kepulauan Seribu dan Kota Tua
  7. Bromo
  8. Borobudur
  9. Lake Toba
  10. Tanjung Kelayang