Skip to content
  • Why Indonesia
  • Project Opportunities
    • Infrastructure
    • Energy
    • Special Economic Zone
    • Healthcare
    • Tourism
    • Industrial Estates
  • Services
    • Service
    • Our team
    • Letter of Reference
  • Procedure
    • Setting Up Company​
    • Taxation
    • Incentives
    • Foreign Company Representative Office
    • Legal Overview
  • Contact Us
  • Why Indonesia
  • Project Opportunities
    • Infrastructure
    • Energy
    • Special Economic Zone
    • Healthcare
    • Tourism
    • Industrial Estates
  • Services
    • Service
    • Our team
    • Letter of Reference
  • Procedure
    • Setting Up Company​
    • Taxation
    • Incentives
    • Foreign Company Representative Office
    • Legal Overview
  • Contact Us
Instagram Linkedin

211 Investor Komitmen Datangkan 2 Juta Ekor Sapi

  • itskena
  • December 12, 2024
  • 4:54 am
Facebook
Twitter
LinkedIn

Pemerintah terus berupaya menarik minat investor di bidang produksi susu dan daging sapi. Terbaru, pemerintah akan menetapkan 21 lokasi dalam proyek strategis nasional (PSN) untuk lahan peternakan sapi terintegrasi. Sebagaimana diketahui, sampai saat ini impor sapi babon untuk industri susu dan daging masih sangat kecil.

Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan) Agung Suganda mengatakan bahwa memang ada rencana mendatangkan satu juta ekor sapi dari luar negeri. Sapi-sapi tersebut adalah sapi indukan atau babon untuk mendukung usaha susu dan daging dalam negeri. “Ada beberapa yang sudah masuk, tetapi jumlahnya belum besar,” katanya di sela FGD soal susu dan daging sapi di Jakarta kemarin (11/12).

Dia berharap pada 2025 semakin banyak sapi babon yang masuk ke Indonesia. Sapi tersebut terdiri atas indukan sapi perah dan sapi betina produktif untuk peternakan daging sapi.

Agung mengatakan, masuknya sapi impor itu bagian dari sebuah ekosistem bisnis atau investasi. Banyak faktor yang memengaruhi. Meski begitu, dia menegaskan, pemerintah tidak tinggal diam. Rencana penetapan 21 lokasi sebagai PSN adalah bagian dari upaya menarik takan, saat ini minat atau investor di bidang susu dan komitmen dari investor pedaging sapi. peternakan sapi cukup banyak. Lebih lanjut, di antaranya, ada 141 unit perusahaan investasi sapi perah. Mereka berkomitmen mendatangkan 1,2 juta sapi perah pada 2025-2029. Ada juga 70 calon investor sapi pedaging. Mereka berkomitmen mendatangkan 800 ribuan indukan sapi produktif ke Indonesia.

Data Kementan menyebutkan, pasokan susu dan daging sapi lokal sampai sekarang masih jauh dari konsumsi. Sepanjang 2024, ditaksir kebutuhan susu mencapai 4,626 juta ton, tetapi produksi lokasi hanya 987.728 ton. Dengan demikian, ada defisit 79 persen. Kemudian, kebutuhan daging sapi nasional 774.410 ton. Namun, produksi nasional hanya 369.277 ton (defisit 48 persen).

Kondisi tersebut tidak bisa dibiarkan. Sebab, kedepan kebutuhan susu dan daging terus meningkat. Khususnya karena ada program makan bergizi gratis (MBG). Program yang menyasar anak-anak usia sekolah se Indonesia tersebut harus diikuti dengan pasokan susu dan daging yang mencukupi.

Nama Media: Jawa Pos

Narasumber: Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Agung Suganda

  • All Posts
  • Event
  • Newsletter
Realisasi Investasi Tembus Rp 6 Triliun

Realisasi Investasi Tembus Rp 6 Triliun

Iklim investasi di Kota Tangsel menunjukkan tren positif. Saat ini, capaian realisasi investasi sudah di angka Rp 6 triliun. “Hampir...

Perjanjian Internasional Buka Jalan Investasi ke Indonesia

Perjanjian Internasional Buka Jalan Investasi ke Indonesia

Perjanjian investasi internasional juga tak selalu mulus untuk dijalankan. Apalagi kondisi perekonomian global bersifat dinamis. Kepemimpinan Indonesia dalam Presidensi G-20...

DPMPTSP Jabar Realisasikan Target Sejuta NIB untuk UMKM di 2024

DPMPTSP Jabar Realisasikan Target Sejuta NIB untuk UMKM di 2024

Bandung-Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Barat berhasil merealisasikan target sejuta Nomor Induk Berusaha (NIB),...

About Us

  • Why Invest In Indonesia

Investment Guidebook

Download Here

Project Opportunities

  • Infrastructure
  • Energy
  • Healthcare​
  • Tourism
  • Special Economic Zone​
  • Industrial Estate

Procedure

  • Setting Up Company​
  • Taxation
  • Incentives
  • Foreign Company Representative Office
  • Legal Overview

Contact Info

  • Indonesia Investment Promotion Centre (IIPC) London
  • Ministry of Investment of the Republic Indonesia - Investment Coordinating Board (BKPM)
  • +44 (0) 3440 3830
  • iipc.london@investinindonesia.uk
  • 19th Floor, Heron Tower, 110 Bishopsgate, London EC2N 4AY, United Kingdom
  • Why Indonesia
  • Project Opportunities
    • Infrastructure
    • Energy
    • Special Economic Zone
    • Healthcare
    • Tourism
    • Industrial Estates
  • Services
    • Service
    • Our team
    • Letter of Reference
  • Procedure
    • Setting Up Company​
    • Taxation
    • Incentives
    • Foreign Company Representative Office
    • Legal Overview
  • Contact Us
  1. Anambas
  2. Bandung
  3. Bangka
  4. Banyuwangi
  5. Bengkulu
  6. Blitar
  7. Blora
  8. Bogor
  9. Bonoi Tidal River Bore
  10. Bugam Raya
  11. Bulukumba
  12. Cianjur
  13. Donggala
  14. Garut
  15. Gresik
  16. Gunung Kidul
  17. Gunung Sitoli
  18. Jambi
  19. Kerinci
  20. Kulon Progo
  21. Magelang
  22. Malang
  23. Medana
  24. Merangin
  25. Mojokerto
  26. Muara Enim
  27. Nias Utara
  28. Pagar Alam
  29. Palembang
  30. Palu
  31. Pangandaran
  32. Pasuruan
  33. Pekanbaru
  34. Pesisir Selatan
  35. Pontianak
  36. Rembang
  37. Rote Island
  38. Rupat Island
  39. Sabang Weh Island
  40. Samosir
  41. Sanggau
  42. Saumlaki
  43. Selayar Island
  44. Selayar
  45. Semarang
  46. Serang
  47. Singkawang
  48. Sleman
  49. Sukabumi
  50. Sumenep
  51. Sungai Penuh
  52. Tasikmalaya
  53. Toba Samosir
  54. Trenggalek
  55. Wakatobi
  56. Wonogiri
  1. Wakatobi
  2. Tanjung Lesung
  3. Morotai
  4. Mandalika
  5. Labuan Bajo
  6. Kepulauan Seribu dan Kota Tua
  7. Bromo
  8. Borobudur
  9. Lake Toba
  10. Tanjung Kelayang