Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Todotua Pasaribu, menekankan pentingnya penguatan iklim investasi di Indonesia.
Pada 2024, target investasi ditetapkan sebesar Rp1.650 triliun, naik dari Rp1.400 triliun pada tahun sebelumnya. Hingga September 2024, realisasi investasi sudah mencapai Rp1.261 triliun atau 76,45% dari target.
Untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi rata-rata 8% dalam lima tahun mendatang, pemerintah merencanakan peningkatan investasi, hilirisasi, digitalisasi, serta ekonomi hijau.
Ia menyebut perjanjian kerja sama antara Bank Indonesia dan Kementerian Investasi sebagai faktor penting dalam menciptakan kemudahan berinvestasi melalui digitalisasi, yang mendukung pencapaian target investasi nasional.
Dalam gelaran CBSEA 2024 ini juga dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Bank Indonesia dengan Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM terkait perizinan di sektor keuangan.
Bank Indonesia (BI) memperkuat komitmen dalam menghadirkan layanan kebanksentralan yang inovatif, digital, dan efisien, terutama dalam pengelolaan dokumen. Berbagai inovasi pun diluncurkan untuk mewujudkan layanan unggul ini.
Di antaranya adalah pembentukan Unit Layanan Single Window (ULSW), yang berfungsi sebagai titik kontak koordinasi dan optimalisasi tata kelola data dalam kerangka Indonesia National Single Window.
Bank Indonesia juga meluncurkan Galeri Aplikasi Layanan Bank Indonesia (ALBI), yang menyediakan layanan tatap muka bagi stakeholders atau pelaku usaha untuk berinteraksi, konsultasi, dan mengakses layanan kebanksentralan.
Upaya digitalisasi dilakukan dalam prosedur operasional standar (SOP) serta pembentukan gugus tugas untuk peningkatan infrastruktur, termasuk di area front office, middle office, back office, serta Core Banking System (CBS).
BI juga berhasil mempertahankan standar internasional, seperti sistem manajemen mutu (ISO 9001:2015), sistem manajemen keamanan informasi (ISO 27001:2022), sistem manajemen keberlangsungan bisnis (ISO 22301:2019), dan manajemen arsip (ISO 15489:2016).
Capaian ini dipresentasikan dalam acara Central Banking Service Excellence Achievement (CBSEA) 2024 di Jakarta, yang bertema “Transformasi Digital Layanan Kebanksentralan Bank Indonesia Inovasi Peningkatan Pelayanan Prima dan Keberlanjutan.”
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti, dalam keterangan resminya mengatakan, kerja sama lintas lembaga ini bertujuan untuk mencapai pelayanan perizinan di sektor keuangan yang Profesional, Akuntabel, Simpel, Transparan, dan Informatif (PASTI), guna meningkatkan kemudahan berbisnis, menjamin kredibilitas pelaku industri keuangan, dan melindungi konsumen.
Menurutnya, sinergi dan digitalisasi layanan perlu terus ditingkatkan demi memenuhi ekspektasi para stakeholders yang akan terus berkembang. Hal ini diharapkan mampu menciptakan layanan kebanksentralan yang handal, unggul, dan berstandar internasional.
Nama Media: Ujung Pandang Ekspres
Narasumber: Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Todotua Pasaribu