Pemerintah terus berupaya menarik minat investor di bidang produksi susu dan daging sapi. Terbaru, pemerintah akan menetapkan 21 lokasi dalam proyek strategis nasional (PSN) untuk lahan peternakan sapi terintegrasi. Sebagaimana diketahui, sampai saat ini impor sapi babon untuk industri susu dan daging masih sangat kecil.
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan) Agung Suganda mengatakan bahwa memang ada rencana mendatangkan satu juta ekor sapi dari luar negeri. Sapi-sapi tersebut adalah sapi indukan atau babon untuk mendukung usaha susu dan daging dalam negeri. “Ada beberapa yang sudah masuk, tetapi jumlahnya belum besar,” katanya di sela FGD soal susu dan daging sapi di Jakarta kemarin (11/12).
Dia berharap pada 2025 semakin banyak sapi babon yang masuk ke Indonesia. Sapi tersebut terdiri atas indukan sapi perah dan sapi betina produktif untuk peternakan daging sapi.
Agung mengatakan, masuknya sapi impor itu bagian dari sebuah ekosistem bisnis atau investasi. Banyak faktor yang memengaruhi. Meski begitu, dia menegaskan, pemerintah tidak tinggal diam. Rencana penetapan 21 lokasi sebagai PSN adalah bagian dari upaya menarik takan, saat ini minat atau investor di bidang susu dan komitmen dari investor pedaging sapi. peternakan sapi cukup banyak. Lebih lanjut, di antaranya, ada 141 unit perusahaan investasi sapi perah. Mereka berkomitmen mendatangkan 1,2 juta sapi perah pada 2025-2029. Ada juga 70 calon investor sapi pedaging. Mereka berkomitmen mendatangkan 800 ribuan indukan sapi produktif ke Indonesia.
Data Kementan menyebutkan, pasokan susu dan daging sapi lokal sampai sekarang masih jauh dari konsumsi. Sepanjang 2024, ditaksir kebutuhan susu mencapai 4,626 juta ton, tetapi produksi lokasi hanya 987.728 ton. Dengan demikian, ada defisit 79 persen. Kemudian, kebutuhan daging sapi nasional 774.410 ton. Namun, produksi nasional hanya 369.277 ton (defisit 48 persen).
Kondisi tersebut tidak bisa dibiarkan. Sebab, kedepan kebutuhan susu dan daging terus meningkat. Khususnya karena ada program makan bergizi gratis (MBG). Program yang menyasar anak-anak usia sekolah se Indonesia tersebut harus diikuti dengan pasokan susu dan daging yang mencukupi.
Nama Media: Jawa Pos
Narasumber: Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Agung Suganda