Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal memperkirakan penghiliran 28 komoditas unggulan akan mendatangkan investasi hingga US$618 miliar pada 2040.
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani menjelaskan 28 komoditas unggulan tersebut akan menjadi fokus penghiliran. Komoditas-komoditas tersebut dikelompokkan ke dalam delapan sektor utama, yaitu mineral, batu bara, minyak bumi, gas bumi, perkebunan, kelautan, perikanan, dan kehutanan.
“Dari 28 komoditas ini kami sudah memetakan dari reservasinya, dari segi di mana mereka itu berada, provinsinya, kotanya. Kami juga sudah memetakan teknologinya dan para investor-investor yang sudah berinvestasi di bidang ini,” ujar Rosan dalam Rakornas Investasi 2024, Rabu (11/12).
Rosan meyakini penghiliran 28 komoditas tersebut akan memberi dampak positif yang besar terhadap perekonomian. Dia memberi contoh, penghiliran akan mendatangkan investasi akan mencapai US$618 miliar hingga 2040.
Perinciannya, US$498,4 miliar ke sektor mineral dan batubara, US$68,3 miliar ke sektor minyak bumi dan gas bumi, serta US$51,3 miliar ke sektor perkebunan, kelautan, perikanan, dan kehutanan.
Selain itu, penghiliran 28 komoditas unggulan diyakini akan berkontribusi hingga US$235,9 miliar terhadap produk domestik bruto (PDB) hingga 2040. Lalu, ekspor 28 komoditas tersebut juga ditargetkan mencapai US$857,9 miliar hingga 2040.
Penghiliran 28 komoditas itu akan menyerap hingga 3 juta tenaga kerja hingga 2040. Oleh sebab itu, Rosan telah mendorong revisi Peraturan Pemerintah No. 5/2021 yang mengatur penyelenggaraan perizinan berusaha berbasis risiko.
Nantinya, permohonan perizinan dianggap disetujui secara otomatis apabila instansi yang berwenang tidak memberikan keputusan dalam waktu yang sudah diatur (fiktif positif).
Nama Media: Bisnis Indonesia
Narasumber: Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani